Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub Minta Jajarannya Fokus Tingkatkan Keselamatan Transportasi

Kompas.com - 15/11/2018, 14:15 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta seluruh jajarannya untuk fokus meningkatkan aspek keselamatan dan konektivitas transportasi.

Menurut Budi, keselamatan merupakan aspek utama yang harus dipenuhi.

"Keselamatan harus menjadi utama. Lakukan jangan karena terpaksa, lakukan karena ini memang harus dilakukan. Mari kita berbuat lebih baik, tidak saja di sektor udara dan laut, tetapi juga di sektor darat dan kereta api, harus kita lakukan," ujar Budi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (15/11/2018).

Selain keselamatan, Budi Karya juga meminta kepada jajarannya terus berupaya meningkatkan konektivitas transportasi untuk menghilangkan kesenjangan antar wilayah di Indonesia.

Baca juga: Menhub Akui Masih Punya Banyak PR di Sektor Transportasi

"Apabila kita mampu meningkatkan konektivitas, maka angka logistik akan menjadi lebih baik. Kita bisa memberikan kontribusi terhadap angka kemiskinan, kesenjangan, dan sebagainya. Oleh karenanya, kita harus selalu berusaha sekuat tenaga agar apa yang kita lakukan dapat bermanfaat bagi masyarakat," kata Budi.

Menurut Budi, pekerjaan terbesar dari Kementerian Perhubungan saat ini adalah mengintegrasikan sektor transportasi.

"Pekerjaan terbesar sektor perhubungan saat ini adalah mengintegrasikan simpul-simpul transportasi seperti pelabuhan, terminal, stasiun, kawasan pergudangan, dan bandar udara agar lebih terpadu, efektif dan efisien," ucap dia.

Budi menjelaskan, pendekatan intermoda akan ditekankan pada semua sektor transportasi. Semua moda transportasi baik pada sektor udara, darat, laut, dan udara akan dijadikan prioritas dalam pembangunan untuk menciptakan konektivitas.

Baca juga: 2019, Kemenhub Fokus Bangun Konektivitas Daerah Tertinggal

Kesinambungan tiap sektor transportasi ini akan dilakukan secara terpadu, handal dan efisien.

"Berkaca dari visi tersebut, maka bagi saya tidak ada istilah anak emas dalam membangun sektor transportasi. Kita melakukan pendekatan intermoda transportasi, baik itu dari sektor darat, laut, udara, dan kereta api semua harus mendapat prioritas. Kita lakukan secara terpadu, efisien, andal dan berkualitas. Ini tidak mudah. Tetapi jika kita mau, ini tidak akan menjadi pekerjaan yang sulit," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com