Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Restui Tambah Kurikulum Lokal di Tingkat SMK

Kompas.com - 07/12/2018, 13:07 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan memberi keleluasaan kepada kepala daerah untuk membuat kurikulum lokal di tingkat SMK.

Hal ini dilakukan agar lulusan SMK lebih berdaya saing di dunia kerja untuk diserap perusahaan yang membutuhkan.

"Karena barusan ada persepsi yang sama di berbagai provinsi bahwa SMK itu keluaran alumninya tidak bisa langsung diserap oleh dunia usaha," ujar Uu usai mengikuti rapat koordinasi di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (7/12/2018).

Uu mengatakan, kurikulum lokal untuk vokasi harus diperbanyak karena setiap daerah memiliki potensi yang beragam. Misal, di Jawa Barat, salah satu potensi yang besar adalah pertanian seperti kopi dan teh. Potensi pariwisata dan ekonomi kreatif juga termasuk besar di sana.

Namun, selama ini daerah terkendala dengan adanya diskriminasi tersebut, bahwa harus menggunakan kurikulum nasional.

"Ini seperti gayung bersambut. Kita sedang bingung bagaimana kita kita menyesuaikan dengan kurikulum nasional, sekarang kami diberikan peluang untuk itu," kata Uu.

Jawa Barat telah menerapkan kurikulum lokal di beberapa SMK. Misalnya, di SMK yang dekat pabrik motor akan diberikan kurikulum soal otomotif. Kemudiam di daerah Lembang yang banyak peternakan dan wilayah penghasil susu sapi, dibekali kurikulum yang berkaitan.

Dengan adanya restu pemerintah sekarant, maka Pemprov Jawa Barat akan menerapkan lebih banyak kurikulum lokal di SMK. Beberapa perusahaan juga sudah menjalin kerja sama dengan SMK untuk praktik kerja.

"Memang ada kendala, mungkin di antaranya ada keengganan siswa. Masa sih saya SMK hanya ngurus kopi, masa hanya ngurus pemerah susu. Padahal justru itu yang dibutuhkan pangsa pasar tenaga kerja di daerah," kata Uu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com