Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boeing Naikkan Pemberian Dividen ke Pemegang Saham, Ada Apa?

Kompas.com - 18/12/2018, 16:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

 

NEW YORK, KOMPAS.com - Pabrikan pesawat asal AS The Boeing Co dikabarkan memberikan sinyal optimisme bisnis kepada pemegang sahamnya. Jajaran direksi pada awal pekan ini menyetujui kenaikan pemberian dividen sebesar 20 persen menjadi 2,05 dollar AS per lembar saham pada tahun 2019.

Keputusan tersebut diambil meski perekonomian global dalam kondisi melambat. Ini tentu saja memberikan dampak kepada kinerja bisnis perusahaan.

"Kinerja operasional Boeing yang kuat, kesehatan keuangan, dan outlook masa depan yang positif memberikan dukungan kepada investasi kami pada sumber daya manusia dan lingkungan kerja, produk dan layanan inovatif kami, serta akusisi strategis terpilih dan kemitraan yang mengakselerasi strategi pertumbuhan kami," ujar CEO Boeing Dennis Muilenberg seperti dikutip dari CNBC, Selasa (18/12/2018).

Baca juga: Kisruh 737 Max 8, Boeing Tegaskan Pesawatnya Aman

Tidak hanya itu, Boeing pun telah mengajukan rencana pembelian kembali saham atau buyback senilai 20 miliar dollar AS.

Menyusul kabar tersebut, saham Boeing naik lebih dari 1 persen pada perdagangan di lantai bursa AS. Saat ini, kapitalisasi pasar Boeing mencapai 179,5 miliar dollar AS.

Sejak awal tahun ini, saham Boeing menguat 7 persen. Dengan rekor pengiriman pesawat komersial sebanyak 568 unit hingga akhir kuartal III 2018, arus kas Boeing telah melampaui ekspektasi.

Hasilnya, banyak analis memprediksi Boeing akan menaikkan pemberian dividen secara drastis.

Baca juga: Dibayangi Perang Dagang, Boeing Buka Pabrik Pesawat di China

Keputusan kenaikan pemberian dividen Boeing tersebut pun muncul ketika pada saat yang sama perusahaan menggenjot produksi seri pesawat terpopulernya, yakni 737. Produksi seri 737 secara bulanan saat ini mencapai 52 unit, naik dari 47 unit pada tahun lalu dan diprediksi naik lagi menjadi 57 pada akhir 2019.

Peningkatan produksi tersebut juga tetap terjadi meski Boeing terdampak peristiwa jatuhnya pesawat 737 Max 8 yang dioperasikan Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 di perairan Karawang, Oktober lalu. Investigator belum mengumumkan penyebab jatuhnya pesawat yang membawa 189 orang tersebut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com