Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuartal III 2018, Belanja Konsumen Asia Pasifik Naik 6,5 Persen

Kompas.com - 26/12/2018, 20:58 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Laporan Nielsen menunjukkan bahwa belanja konsumen untuk Fast Moving Consumer Goods (FMCG) alias produk-produk cepat habis/kebutuhan sehar-hari di Asia Pasifik pada kuartal III 2018 naik 6,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan dibandingkan kuartal sebelumnya tumbuh 4,9 persen.

Sementara harga rata-rata FMCG meningkat 2,1 persen dan volume belanja konsumen mengalami kenaikan 4,4 persen.

Marketing and Sales Effectiveness Nielsen, Laura McCullough mengatakan, konsumsi domestik terus memiliki potensi yang besar di Asia Pasifik, seiring dengan peluang ekspor.

"Pertumbuhan PDB yang kuat secara keseluruhan, pertumbuhan upah rata-rata yang mencapai dua digit dan kelas konsumen yang berkembang yang ingin meningkatkan kualitas hidup, akan mendorong konsumsi ke dalam kategori produk baru di FMCG, dan membantu mendorong pertumbuhan industri secara keseluruhan," ujar McCullough dalam keterangan tertulis, Rabu (26/12/2018).

Baca juga: Mencari Musim Puncak Belanja Konsumen Muslim

Laporan bertajuk Nielsen Quarter By Numbers itu menunjukkan, India, Filipina, dan China mencatat pertumbuhan nilai tertinggi dibandingkan dengan kuartal III tahun lalu. India tumbuh 16,5 persen, Filipina tumbuh 8,4 persen, dan China tumbuh 7,3 persen.

Sementara keyakinan konsumen Asia Pasifik naik 2 poin ke 114. Hal ini didukung meningkatnya optimisme tentang prospek pekerjaan lokal, keuangan pribadi, dan keinginan berbelanja.

Malaysia mencatat peningkatan kepercayaan konsumen tertinggi di kawasan ini, yakni naik 10 poin ke 127, diikuti oleh Thailand yang naik 10 poin ke 112, dan Vietnam yang naik 9 poin ke 129.

Untuk Indonesia sendiri, pertumbuhan ekonomi menunjukkan angka yang stabil di 5 persen dan kepercayaan konsumen tetap stabil pada indeks 126 di kuartal III 2018.

Pada periode setelah hari raya di kuartal II, FMCG telah kembali ke tingkat pertumbuhan sebelumnya dengan konsumsi volume menurun 1,6 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Lima teratas Kinerja Kategori Super pada kuartal ini termasuk Home Care yang tumbuh 1,9 persen, minuman tumbuh 1,5 persen, makanan tumbuh 18,2 persen, farmasi tumbuh 1 persen, dan dan perawatan pribadi tumbuh 1 persen.

Sementara berdasarkan kinerja kanal belanja konsumen, minimarket menunjukkan pertumbuhan sebesar 7,4 persen, sementara general trade dan hypermarket atau supermarket sedikit menurun, masing-masing 0,6 persen dan 5,2 persen.

Preferensi kanal belanja konsumen Indonesia bergeser dari format besar ke kecil. Hal ini didorong tiga pertimbangan utama, yakni keanekaragaman produk yang bagus, harga yang kompetitif, dan akses yang mudah dari area tempat tinggal.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com