Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Akan Naikkan Suku Bunga Acuan, The Fed Masih "Wait and See"

Kompas.com - 11/01/2019, 09:45 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber Bloomberg


WASHINGTON, KOMPAS.com - Gubernur bank sentral AS Federal Reserve Jerome Powell mengatakan, pihaknya masih sabar menunggu sekaligus mengawasi kondisi ekonomi sebelum menyesuaikan suku bunga acuan lagi.

The Fed masih melihat bagaimana risiko global akan berdampak pada ekonomi domestik AS.

"Kami dalam situasi di mana kami bisa sabar dan fleksibel, 'wait and see' terhadap situasi yang berkembang. Saya pikir untuk sementara kami akan menunggu dan memantau," ujar Powell sebagaimana dikutip dari Bloomberg, Jumat (11/1/2019).

Baca juga: Risalah The Fed dan Negosiasi Perang Dagang Membuat Wall Street Ditutup Menguat

Diketahui, saham AS anjlok setelah Powell mengatakan bank sentral bertahan dengan proses penyusutan neraca ke tingkat yang lebih normal. Hal ini menghilangkan stimulus untuk menghidupkan kembali perekonomian setelah krisis keuangan dan resesi satu dekade lalu.

Pada tahun sebelumnya, timbul kecenderungan The Fed akan kembali menaikkan tingkat suku bunga sekitar dua kali pada 2019. Namun, belakangan Powell menyatakan bahwa dirinya mendengarkan baik-bak pesan yang dikirim pasar tentang risiko penurunan. 

Banyak pejabat merasa bank sentral mampu bersabar tentang kebijakan lebih lanjut menunjukkan The Fed dapat menahan suku bunga hingga Maret atau lebih lama karena menunggu kejelasan tentang risiko untuk pertumbuhan global yang dapat memengaruhi ekonomi AS.

Baca juga: Gubernur The Fed Khawatir dengan Pertumbuhan Utang AS

Pada Desember lalu, para pembuat kebijakan Fed memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di atas tren untuk tahun ini. Mereka memperkirakan tingkat pengangguran juga akan turun lebih jauh.

Perkiraan tersebut muncul didukung oleh laporan pasar tenaga kerja pada Desember lalu, yang menunjukkan adanya tambahan 12.000 pekerjaan non-pertanian, terbesar dalam 10 bulan terakhir.

Tingkat pengangguran berada pada level 3,9 persen. Bank sentral memperkirakan rata-ratanya akan turun menjadi 3,5 persen dalam tiga bulan terakhir tahun ini.

Meski begitu, bank sentral AS menghadapi tahun yang menantang yang menyulitkan komunikasi mereka. Pasar keuangan menambah berbagai risiko terhadap prospek, mulai dari melambatnya pertumbuhan global hingga potensi perang dagang yang berkepanjangan dengan China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com