Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Mata Uang Memengaruhi Kita?

Kompas.com - 18/10/2010, 07:51 WIB

Selain itu, pertumbuhan ekonomi Jepang juga menurun tajam. Dari pertumbuhan ekonomi sebesar 7,2 persen pada triwulan IV-1985 turun menjadi 1,6 persen setahun kemudian.

Untuk mencegah kejatuhan dollar AS lebih jauh, kelima negara di atas ditambah Kanada membuat kesepakatan baru yang dikenal dengan Louvre Accord pada Februari 1987.

Namun, pelaksanaan Louvre Accord tidak membuat penguatan yen terhenti. Yen benar-benar berhenti menguat setelah satu tahun perjanjian Louvre Accord disepakati. Saat itu yen sudah menguat 100 persen.

Pengaruhnya ke Indonesia

Walaupun beberapa pihak menganggap perang mata uang ini tidak akan banyak memengaruhi perekonomian Indonesia, ada beberapa hal yang ternyata bisa berdampak cukup signifikan pada perekonomian Indonesia jika dibiarkan terus berlanjut.

Keputusan AS untuk terus mempertahankan kebijakan moneter longgar agar dollar AS tetap melemah pada akhirnya akan membuat rupiah cenderung menguat. Saat ini, nilai rupiah sekitar Rp 8.900 per dollar AS.

Banyak pihak berpendapat rupiah sebaiknya dibiarkan terus menguat. Namun, penguatan rupiah lebih lanjut kemungkinan besar akan mengurangi daya saing barang-barang dari Indonesia.

Saat ini, dengan nilai tukar yuan yang berusaha dipertahankan pada posisi lemah oleh China, neraca perdagangan antara China dan Indonesia sudah pasti akan terpengaruh. Apalagi, di era perdagangan bebas dengan China yang dimulai sejak awal tahun 2010.

Perlu diketahui, China merupakan negara tujuan ekspor Indonesia yang ketiga terbesar setelah AS dan Jepang sejak tahun 2009.

Jika dilihat dari nilai tukar mata uang China terhadap dollar AS, yuan hanya mengalami penguatan sebesar 1,2 persen selama setahun terakhir. Kenaikan ini jauh lebih kecil daripada kenaikan yang dialami rupiah terhadap dollar AS selama setahun terakhir, yakni mencapai 8,5 persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com