Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Mata Uang Memengaruhi Kita?

Kompas.com - 18/10/2010, 07:51 WIB

Dengan kata lain, dalam perdagangan di antara dua negara, Indonesia diuntungkan sebesar 1,2 persen dengan penguatan nilai tukar yuan. Namun, China diuntungkan sebesar 8,5 persen dengan penguatan rupiah selama setahun terakhir ini.

Maka, tidak mengherankan apabila para pelaku bisnis Indonesia mulai mengeluh, barang-barang mereka menjadi kurang kompetitif dibandingkan barang-barang dari China.

Apalagi, suku bunga pinjaman Indonesia ternyata masih relatif lebih tinggi daripada suku bunga pinjaman China.

Saat ini, suku bunga pinjaman dasar (base lending rate) Indonesia berada di sekitar 12,2 persen. Suku bunga pinjaman komersial biasanya lebih tinggi daripada itu.

Sementara itu, suku bunga pinjaman dasar China berada di sekitar 5,31 persen. Ini berarti biaya produksi barang-barang di China relatif lebih murah daripada biaya produksi barang-barang di Indonesia.

Ada sejumlah faktor yang diperkirakan dapat membantu mengatasi isu tersebut. Pertama, sebaiknya jangan membiarkan rupiah menguat lebih jauh saat ini karena akan membuat barang-barang Indonesia menjadi relatif lebih mahal dibandingkan dengan barang-barang China.

Saat ini yang terbaik adalah membiarkan rupiah berada di level fundamentalnya, yaitu Rp 9.100-Rp 9.300.

Kedua, Pemerintah Indonesia hendaknya bisa mendorong penurunan suku bunga pinjaman lebih lanjut sehingga dapat meningkatkan daya saing produk-produk Indonesia. Faktor-faktor tersebut diharapkan dapat memperkecil dampak perang mata uang yang mungkin akan dirasakan oleh Indonesia.

 *Asti Suwarni Economist Danareksa Research Institute

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com