Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Penuh Ketidakpastian buat Wapres

Kompas.com - 13/11/2010, 14:48 WIB

"Jadi, saya hanya bisa menyampaikan bahwa Wapres masih berkoordinasi dengan Presiden tentang penanganan bencana di Kantor Presiden. Tentang siapa yang akan memimpin delegasi Indonesia, silakan teman-teman menghubungi Kantor Presiden," pesannya.

Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha yang dikontak pada Rabu malam menyatakan dengan berbisik, Presiden masih rapat dengan Wapres soal penanganan bencana. Belum tahu siapa yang akan berangkat ke Seoul dan Jepang. Tunggu saja hasil rapat. Kalau teman-teman di Wapres diminta standby (siap-siap), ikuti saja.

Seorang pembantu Presiden, yang wanti-wanti minta tak disebut namanya, mengaku ada beberapa opsi yang akan diputuskan malam itu. "Opsi pertama, kalau Gunung Merapi membaik dan penanganan bencana bisa diatasi Wapres dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), maka yang berangkat adalah Presiden. Akan tetapi, opsi kedua, kalau kondisinya memburuk, Wapres yang akan berangkat malam ini. Opsi ketiga, Presiden tetap berangkat, akan tetapi pulang lagi dan diganti Wapres," paparnya.

Kebimbangan dan kegelisahan menyergap sekitar 65 anggota rombongan Wapres malam itu. Pada pukul 21.30 WIB, Kepala Biro Pers Media Massa Is Budi yang menemui pers di Terminal II Bandara Soetta menyampaikan keberangkatan malam itu batal. Namun, ia tak berani merinci alasannya.

Melalui telepon, Yopie memberi penjelasan. Malam ini Wapres batal berangkat. Presiden akan melihat kondisi Gunung Merapi lebih dulu hingga Kamis (11/10/2010) pagi. Setelah itu, Presiden baru akan memutuskan. "Rapat malam ini Presiden mendengar langsung penjelasan melalui video conference dengan pakar vulkanologi di Yogyakarta," ujar Yopie.

Pers akhirnya pulang satu demi satu. Di jalan, Yopie menghubungi mereka dan meminta maaf. Tim pendahulu Wapres juga diperintahkan pulang langsung ke Jakarta. Kegalauan dirasakan hampir semua anggota rombongan.

Kepastian itu?

Kamis dini hari pukul 03.50, SMS Biro Pers Rumah Tangga Kepresidenan menunjukkan bahwa Presiden Yudhoyono akan memberikan jumpa pers pukul 09.00 WIB di Istana Negara sebelum pengukuhan gelar pahlawan. Selanjutnya, pukul 12.00, Presiden take off ke G-20 dan APEC.

Saat memberikan keterangan pers, Presiden berkata, "Semula kalau situasinya memburuk, saya berencana untuk tidak hadir dalam kedua pertemuan puncak itu meskipun kita memiliki kepentingan bagi perkembangannya. Namun, karena situasi Merapi sudah agak membaik, maka atas urgensi dari pertemuan puncak G-20 dan pertemuan puncak APEC termasuk kepentingan Indonesia, saya memutuskan untuk hadir satu hari untuk pertemuan puncak G-20 dan satu hari di pertemuan puncak APEC. G-20 sudah dimulai hari itu hingga Jumat ini," kata Presiden.

Setengah jam lebih maju dari jadwal semula, Presiden dengan pesawat Kepresidenan A330-300 akhirnya lepas landas dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma menuju Korea Selatan dan Jepang. Keberangkatan Presiden Yudhoyono itu pun mengakhiri kesimpangsiuran siapa yang akhirnya berangkat memimpin delegasi Indonesia.   

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com