Dalam keterangan pers itu, Presiden masih mengatakan, setelah selesai pertemuan G-20, ia akan langsung menuju Yokohama untuk menghadiri hari pertama pertemuan APEC. Pemerintah Jepang sangat berharap Indonesia bisa hadir paling tidak pada sesi-sesi awal, yaitu 13 November. "Itu karena Pemerintah Jepang tahu bahwa saya juga masih harus memastikan penanganan Gunung Merapi berjalan dengan baik," papar Presiden.
Selanjutnya, Presiden berjanji, tanggal 13 November sore, dia akan kembali ke Tanah Air dan posisinya akan digantikan Wapres Boediono. "Meskipun fungsi atau sistem telah bekerja di Yogyakarta dan di Jawa Tengah, BNPB juga telah berfungsi, bagaimana pun saya tak boleh meninggalkan Tanah Air terlalu lama dalam keadaan seperti ini. Wapres akan menggantikan saya," kata Presiden.
Selain menggantikannya di APEC, Presiden juga menugaskan Wapres melanjutkan kunjungannya ke Jepang membahas kerja sama ekonomi dengan Pemerintah Jepang.
Wapres dijadwalkan pada Sabtu malam ini pukul 23.40 WIB berangkat ke Jepang. Presiden dijadwalkan baru akan meninggalkan Bandar Udara Haneda, Jepang, pukul 17.30 waktu setempat dan mendarat di Jakarta pukul 22.30 WIB.
Benarkah Wapres akhirnya berangkat? Belum ada yang bisa memastikan.
Presiden dan Wapres punya pengalaman soal pembatalan keberangkatan kunjungan ke luar negeri. Presiden membatalkan kunjungan kenegaraannya ke Belanda, awal Oktober lalu, karena adanya gugatan hukum di pengadilan Belanda. Wapres juga urung berangkat ke Iran dan menjalankan ibadah umroh hanya dua hari sebelum keberangkatan karena adanya permintaan pembatalan dari Presiden. Padahal, seluruh rombongan, termasuk Wapres, sudah mendapatkan suntikan virus anti-meningitis.
Komitmen Presiden Yudhoyono memang patut diacungi jempol. Tak cuma mengutamakan urusan dalam negeri, tetapi juga kepeduliannya menjaga lobi politik internasionalnya, apalagi di negara-negara sekawasan. Sekali lagi, apakah Wapres akan benar-benar berangkat menggantikan Presiden ke APEC? Seperti bunyi tokek, Presiden, Wapres, Presiden. Eh, Wapres lagi? (Suhartono)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.