Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Diyakini Akan Stabil

Kompas.com - 23/09/2011, 01:47 WIB

Jakarta, Kompas - Kendati melemah sepanjang pekan ini, Bank Indonesia yakin, nilai rupiah terhadap dollar AS akan kembali stabil. BI dilaporkan menjaga kestabilan nilai rupiah dengan mengintervensi pasar sepanjang hari Kamis (22/9). BI juga membuka lelang Surat Utang Negara dan berhasil menyerap SUN sebesar Rp 3,2 triliun.

Pemerintah melalui Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, kemarin, mengingatkan pelaku pasar modal untuk tidak panik menyikapi pelemahan ganda, yakni melemahnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

Menurut Hatta, kondisi fundamen ekonomi Indonesia masih dianggap baik. Kondisi pasar saat ini tidak berkaitan dengan fundamen ekonomi nasional. Selain itu, Indonesia sudah menyiapkan respons kebijakan, baik dari BI maupun pemerintah.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat BI Difi Ahmad Johansyah menjelaskan, keyakinan BI akan stabilnya nilai tukar rupiah berkaca dari kondisi pasar kemarin. Nilai rupiah, yang dibuka Rp 8.900 pada perdagangan antarbank, sempat menyentuh angka tertinggi Rp 9.100 per dollar AS, tetapi akhirnya ditutup pada Rp 8.760 per dollar AS.

Dari sisi lelang SUN, BI memasang target indikatif Rp 5 triliun. Namun, BI hanya menyerap Rp 1,5 triliun pada lelang pagi dan Rp 1,7 triliun pada lelang siang. ”Banyak yang belum mau melepas SUN saat ini,” ujar Difi.

Kurs tengah BI kemarin menunjukkan rupiah pada posisi Rp 8.988 per dollar AS. Posisi ini melemah dari Rabu, yakni Rp 8.875 per dollar AS.

Pelemahan nilai tukar rupiah kemarin terjadi seiring dengan terbenamnya IHSG. Pada sesi penutupan, IHSG anjlok 328,35 poin atau 8,88 persen ke level 3.369,14. Indeks LQ45 jatuh lebih dalam 65,184 poin (10,13 persen) ke level 578,207 dan Indeks Kompas100 turun 80,685 poin (9,66 persen) ke level 754,968.

Posisi IHSG merupakan yang terburuk dalam delapan bulan terakhir. Secara year to date atau sejak awal tahun hingga saat ini, IHSG telah terpangkas 9,03 persen, lebih buruk dari kondisi Bursa Thailand yang turun 4,08 persen dan Dow Jones yang turun 3,91 persen.

Penurunan indeks kemarin juga yang paling dalam di seluruh kawasan Asia. Indeks Hang Seng, yang penurunannya paling dekat dengan IHSG, anjlok 912,22 poin (4,85 persen) ke level 17.911,95. Indeks Shanghai jatuh 69,91 poin (2,78 persen) ke level 2.443,06. Nikkei 225 anjlok 180,90 poin (2,07 persen) ke level 8.560,26 dan indeks Straits Times terpuruk 72,85 poin (2,61 persen) ke level 2.718,94.

Tekanan global

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com