Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Diyakini Akan Stabil

Kompas.com - 23/09/2011, 01:47 WIB

Menurut otoritas BI, rupiah masih terkena imbas sentimen global yang negatif, seperti yang dialami mata uang regional lainnya. BI memastikan akan selalu menjaga kestabilan nilai tukar rupiah dan akan berada di pasar.

Difi menambahkan, dampak kondisi global atas rupiah masih lebih baik dibandingkan dengan mata uang kawasan regional lainnya. Berdasarkan data BI, rupiah masih mengalami apresiasi atau penguatan sejak awal tahun ini.

Per 21 September, rupiah menguat 1,89 persen. Penguatan juga dialami yuan China, yakni 3,46 persen, yen Jepang 6,55 persen, dollar Singapura 1,1 persen, dan peso Filipina sekitar 0,17 persen.

Adapun ringgit Malaysia terdepresiasi atau melemah 2,49 persen. Baht Thailand melemah 1,64 persen dan won Korea sebesar 3,3 persen.

Analis HP Sekuritas, Yanuar Pribadi, menyatakan, tekanan pemberat bursa regional, termasuk bagi IHSG, berlipat ganda sejak awal perdagangan. Penurunan peringkat Moody’s terhadap sektor perbankan AS, seperti Bank of America, Wells Fargo, dan Citigroup, semakin memperburuk sentimen pasar.

Ini mengiringi Bursa Wall Street, New York (AS), yang ditutup melemah setelah pertemuan Federal Open Market Committee, Bank Sentral AS (The Fed) merilis perkiraan ekonomi yang buruk, dan naiknya kekhawatiran atas krisis Eropa.

Menurut pengamat ekonomi Tony Prasetiantono, negara-negara besar seperti AS dan di Eropa akan terus berupaya agar kondisi terburuk bisa dicegah. Bahkan, Brasil akan membeli obligasi Pemerintah Yunani untuk membantu penyelesaian krisis Eropa. Kondisi saling bantu ini dapat menghambat kondisi terburuk.

”Dampaknya, mulai ada lagi pembelian saham di BEI oleh asing, yang bisa menaikkan IHSG dan kurs rupiah,” kata Tony.

Setidaknya hal ini membuat pelemahan IHSG dan nilai tukar rupiah tidak berlanjut.

Mengenai intervensi BI, Tony berharap dilakukan dengan hati-hati agar tidak memboroskan cadangan devisa dengan sia-sia. BI juga perlu menetapkan nilai tukar rupiah yang paling menguntungkan untuk mengurangi inflasi berbanding perhatian terhadap transaksi berjalan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Whats New
TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

Whats New
Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Whats New
Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com