Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlalu Terlambat untuk Mundur

Kompas.com - 23/09/2011, 03:28 WIB

Sulit dipahami

Terseok-seoknya persiapan SEA Games XXVI sungguh sulit dipahami jika mengingat betapa Indonesia sudah jauh hari memperoleh kepastian menjadi tuan rumah. Empat tahun silam, pada 26 April 2007, di kantornya, Ketua Umum KONI Rita Subowo telah mengutarakan peluang Indonesia menggelar SEA Games 2011 menyusul pengunduran diri Singapura dengan alasan arena yang belum siap.

Harapan Indonesia menjadi tuan rumah terwujud dalam Pertemuan Dewan Federasi SEA Games di Thailand, 4 Juni 2007. Saat itu, Rita menyatakan, SEA Games akan digelar di empat provinsi: Jawa Barat, Jawa Tengah, DKI Jakarta, dan Palembang. Namun, pada rapat maraton tahun lalu, antara lain dengan Komisi X DPR, tuan rumah ditetapkan: Jakarta dan Palembang.

Indonesia kian ditegaskan sebagai tuan rumah lewat sebuah prosesi megah saat SEA Games XXV Laos ditutup di Vientiane, medio Desember 2009. Rita menerima bendera SEA Games sebagai simbol kesediaan Indonesia menjadi tuan rumah dan Menpora Andi A Mallarangeng dalam pidatonya mengucapkan, ”Selamat datang di Indonesia.”

Para penanggung jawab SEA Games mengaku, terkuaknya kasus dugaan korupsi dalam pembangunan wisma atlet SEA Games di Palembang ikut memperlambat kinerja penyiapan SEA Games. Gubernur Sumsel Alex Noerdin pada awal September lalu, misalnya, menyayangkan pemberitaan yang begitu gencar soal kasus itu, apalagi namanya sempat ikut terseret.

Padahal, pembangunan venue Palembang amat bergantung pada donasi dunia usaha. Dari total kebutuhan Rp 2,2 triliun, sebanyak Rp 1,6 triliun di antaranya diserahkan kepada pihak ketiga, yaitu sejumlah perusahaan swasta dan BUMN. ”Para donor jadi menunda, bahkan mengurungkan, pencairan dananya,” kata Alex.

Kasus yang membawa Sekretaris Kemenpora Wafid Muharam sebagai tersangka dan sudah diciduk KPK sejak 21 April silam ikut membuat kusut pendanaan venue Palembang. Sesungguhnya pemerintah pusat menganggarkan Rp 160 miliar untuk prasarana Palembang. Sebesar Rp 35 miliar bersumber dari APBN 2010 dan sisanya dari APBN 2011. Akhir Maret 2011, panitia Sumsel ”berteriak” kekurangan dana dan Wafid menyepakati untuk proposal tambahan dana sebesar Rp 250 miliar.

Namun, dengan berubahnya status Wafid, pembahasan soal uang Rp 250 miliar itu pun lenyap di pemerintah pusat. Pada akhir pekan pertama September ini, Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora Lalu Wildan menegaskan, dana untuk pembangunan venue tak ada lagi. ”Saya tidak tahu dari mana angka itu datang,” katanya.

Keberanian para birokrat di Kemenpora untuk membeli berbagai barang kebutuhan dan pengadaan jasa yang seyogianya lewat lelang pun goyah karena kasus dugaan korupsi tersebut. Saat diwawancarai Kompas di Layar Kaca, 15 September silam, Djoko Pekik mengaku, ”Kasus itu pasti ada pengaruhnya.”

Lamban

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com