Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bambang P Jatmiko
Editor

Penikmat isu-isu ekonomi

Jangan Terlalu Culun, Begini Cara agar Perusahaan Anda Tak "Dikerjain"

Kompas.com - 26/07/2017, 09:51 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorHeru Margianto

5. Ganti nama perusahaan

Coba sekarang melihat nama perusahaan Anda. Apakah nama perusahaan Anda mengandung anasir nama dari kelompok oposisi pemerintah, entah itu partai maupun ormas? Kalau ya, coba sekarang mulai pikirkan untuk diganti.

Diganti dengan nama apa? Ya, pokoknya diganti dengan nama yang membuat kelompok berkuasa senang. Di sini Anda bisa memilah sendiri nama-nama yang setidaknya membuat penguasa nyaman.

Semisal--sekali lagi semisal--saat ini nama perusahaan Anda adalah PT Tiga Tiang Sejahtera. Ini ada baiknya segera diganti agar lebih kekinian.

Karena dari kata-kata tersebut, ada satu kata yang mungkin membuat penguasa kurang nyaman: "Sejahtera". Untuk itu, pilihan yang bisa diambil yakni mengubah nama perusahaan menjadi PT Tiga Tiang Perjuangan.

Kalaupun dirasa masih belum sreg, kata "Tiga" juga boleh dihilangkan. Karena angka 3 menjadi sangat sentimentil selepas Pilkada DKI Jakarta. Sehingga, nama baru perusahaan yang mungkin bisa dipilih adalah PT Lima Tiang Perjuangan.

Ini adalah alternatif. Konsekuensinya, setiap lima atau sepuluh tahun, Anda harus bersiap mengubah nama perusahaan Anda. Kalau Anda tidak keberatan dengan itu, tidak masalah.

Akan tetapi jika keberatan, Anda mungkin bisa mengubah nama perusahaan dengan nama yang lebih netral. Dengan cara ini, perusahaan Anda tidak akan lagi dituding memihak kelompok tertentu.

Demikian tips singkat berbisnis di Indonesia. Sekali lagi Anda harus ingat, jangan terlalu "lurus" dalam berbisnis. Bagaimanapun, keberhasilan menjalankan bisnis di Indonesia tak hanya ditentukan oleh lembar-lembar kertas perizinan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Startup Studio Indonesia, Ini Syaratnya

Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Startup Studio Indonesia, Ini Syaratnya

Whats New
41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

Whats New
Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Whats New
Simak, 6 Tips Menjaga 'Work Life Balance'

Simak, 6 Tips Menjaga "Work Life Balance"

Work Smart
Haji Khusus dan Haji Furoda, Apa Bedanya?

Haji Khusus dan Haji Furoda, Apa Bedanya?

Whats New
Potensi Ekonomi Syariah Besar, BSI Gelar Pameran Produk Halal

Potensi Ekonomi Syariah Besar, BSI Gelar Pameran Produk Halal

Whats New
AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

Whats New
Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Whats New
Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com