Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benih Disubsidi Pemerintah, Petani Bebas Jual Gabah kepada Siapapun

Kompas.com - 27/07/2017, 14:23 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Enny Sri Hartati mengatakan, tak ada larangan bagi petani untuk menjual gabah yang benihnya disubsidi pemerintah.

Menurut Enny, pemberian subsidi bukan menjadi alasan bagi pemerintah untuk melarang swasta atau pelaku usaha, untuk membeli gabah dari petani dengan harga yang tinggi atau di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp 3.700 per kilogram.

"Artinya memang untuk petani, mau petani jual berapa tidak ada kaitannya. Kalau kemudian harganya ikuti permintaan pemerintah, bahasa mudahnya, pemerintah kasih subsidinya tidak ikhlas," ujar Enny saat diskusi Indef dengan media di Kawasan Pejaten, Jakarta, Kamis (27/7/2017).

Enny menegaskan, sejatinya pemberian subsidi adalah sarana atau cara pemerintah untuk memberikan bantuan kepada petani agar mampu memproduksi padi tanpa harus terbebani biaya produksi yang tinggi.

Kendati demikian, Enny melihat perhitungan HPP gabah sering tidak sesuai dengan nilai ekonomi usaha tani yang saat ini sudah semakin meningkat.

"Sekalipun harga gabah di atas HPP, namun petani tidak kunjung sejahtera seiring dengan meningkatnya biaya produksi di sektor pertanian," jelas Enny.

Berkaitan dengan kasus PT Indo Beras Unggul (IBU) yang membeli gabah petani di atas HPP yakni sebesar Rp 4.900 per kilogram, menurut Enny hal itu bukanlah pelanggaran.

"Jika filosofinya membantu petani, ada industri yang membeli di atas harga acuan, harusnya dapat award. Yang lain (pelaku usaha) saja sampai harus dipaksa agar harga mau membeli sesuai harga HPP," jelas Enny.

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mempersilakan pengusaha penggilingan gabah swasta membeli gabah petani dengan harga tinggi.

Akan tetapi, Mentan menegaskan agar para pelaku swasta jangan menjual gabah yang telah diproses menjadi beras dengan harga jual yang tinggi.

"Alhamdulillah saya senang kalau (gabah petani) dibeli tinggi. Tetapi jangan dijual mahal. Tegas, jangan untung sampai 200 persen," ujar Amran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com