"Lalu kami mesti berhadapan sama orang-orang yang ngomong absurd, tapi bisa dapat corong dari media untuk ngomong, dan kami harus hadapi, itu kan gila," kata Susi lagi.
Dalam riset yang dikeluarkan oleh Indonesia Indikator, ada kenaikan signifikan terkait perbincangan Susi dan reshuffle, sejak April 2017 di media sosial.
Direktur Komunikasi Indonesia Indikator Rustika Herlambang mengatakan, serangan kepada Susi dengan menyertai tagar ganti Susi, Menteri Susi ngawur, save nelayan, dan lain-lain.
Selain itu, ada pula yang mendukung Susi dan meminta Jokowi tak mengganti dirinya dari Menteri Kelautan dan Perikanan.
Setelah dibandingkan, hasilnya 89 persen netizen dari 109.000 percakapan menyatakan mendukung Susi dan meminta Jokowi tak me-reshuffle dirinya.
Sedangkan netizen yang menginginkan Susi di-reshuffle rata-rata berusia 35 tahun dan mereka me-mention satu partai tertentu.
Menanggapi hal itu, Susi mengaku telah mengetahui pihak-pihak yang tak menginginkan dirinya berada di dalam Kabinet Kerja. Susi pun enggan membicarakan hal tersebut lebih lanjut.
"Saya menteri yang kerja, enggak usah (bicara) politik. Pak Presiden kemarin bicara tidak urus politik, sekarang urus ekonomi, ekonomi, ekonomi," kata Susi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.