Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dollar AS Melemah, Apa Untung dan Ruginya?

Kompas.com - 04/08/2017, 13:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNN Money

JAKARTA, KOMPAS.com - Pekan ini, nilai tukar dollar AS tercatat melemah hingga mencapai level terendahnya dalam 15 bulan.

Padahal, bursa saham AS, semisal Dow Jones, sempat mencatat rekor tertinggi ditopang oleh solidnya kinerja keuangan korporasi-korporasi AS.

Pagi ini, Jumat (4/8/2017), Reuters melaporkan indeks nilai tukar dollar AS terhadap basket enam mata uang utama dunia lainnya merosot 0,15 persen pada level 92,702.

Pergerakan ini menggiring dollar AS menuju pelemahan 0,6 persen sepanjang pekan ini. Terhadap mata uang yen Jepang, dollar AS juga melemah 0,2 persen ke level 109,82 yen yang merupakan level terendah sejak pertengahan Juni 2017.

Dollar AS juga bergerak menuju 0,6 persen lebih rendah dalam sepekan ini terhadap yen. Pelemahan dollar AS memang tak selamanya merugikan.

Selain membuat indeks bursa saham AS menguat, pelemahan dollar AS juga memungkinkan perusahaan-perusahaan AS memperoleh laba lebih besar di luar negeri.

Mengutip CNN Money, ada beberapa untung dan rugi depresiasi dollar AS bagi AS. Berikut ulasannya.

1. AS bisa bersaing lebih baik di luar negeri

Pada awal tahun ini, dollar AS menguat sangat tinggi hingga memunculkan risiko mengikisnya laba korporasi AS.

Ketika dollar AS menguat, maka produk-produk yang dijual dalam mata uang dollar AS dan dijual di luar negeri cenderung lebih mahal bagi konsumen asing.

Penguatan dollar AS juga menghantam laba perusahaan-perusahaan di luar AS yang harus dikonversi kembali ke dollar AS. Sehingga, perolehan laba mereka bisa lebih rendah.

Presiden AS Donald Trump juga sadar betul bahwa penguatan dollar AS bisa menggagalkan upayanya untuk menghidupkan kembali pabrik-pabrik AS untuk menggenjot ekspor.

2. Bursa saham bergembira

Sebagian besar emiten yang melantai di bursa saham Dow Jones memperoleh keuntungan dari luar negeri AS. Artinya, mereka akan menikmati laba yang lebih besar berkat depresiasi dollar AS.

Tiga emiten Dow Jones dengan kinerja terbaik tahun ini, yakni Boeing, Apple, dan Visa menggantungkan labanya di AS sebesar kurang dari 55 persen. Sisanya, ketiga emiten ini meraup laba dari luar negeri.

3. Importir AS kewalahan

Perusahaan-perusahaan yang mengimpor barang dari luar negeri harus merogoh kocek lebih dalam akibat depresiasi dollar AS. Meskipun secara umum dollar AS masih kuat, namun depresiasi secara perlahan dapat melukai laba mereka.

4. Sinyal perlambatan ekonomi AS

Ketika masih menjadi capres, Trump menjanjikan percepatan pertumbuhan ekonomi AS hingga mencapai 4 persen secara tahunan.

Adapun pelemahan dollar AS merupakan sinyal bahwa investor tidak yakin Trump akan dengan cepat memenuhi janji-janjinya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Whats New
Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com