Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Proyek Infrastruktur yang Cocok untuk Investasi Dana Haji

Kompas.com - 06/08/2017, 06:30 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah telah membentuk Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) untuk menginvestasikan dana haji di bidang infrastuktur. Ada dua opsi yaitu investasi langsung atau melalui pembiayaan surat utang berharga syariah atau sukuk.

Namun Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Bambang Brodjonegoro menyarankan agar dana haji diinvestasikan melalui sukuk dari pada memilih jalan investasi langsung.

"Kalau investasi langsung, saya yakin, karena BPKH masih baru, BPKH perlu untuk belajar, perlu untuk memahami investasi di Indonesia, maupun di luar negeri," ujarnya dalam acara diskusi di Jakarta, Sabtu (5/8/2017).

Nantinya, BPKH bisa membeli obligasi syariah atau sukuk yang kerap di keluarkan oleh perusahaan-perusahaan infrastruktur termasuk badan usaha milik negara (BUMN).

Meski begitu, ada sejumlah proyek yang menurut Bambang cocok untuk Investasi dana haji. (Baca: Dana Haji untuk Investasi, Apa Untungnya Buat Umat?)

Pertama, pembangkit listrik terutama yang sudah punya perjanjian jual beli tenaga listrik antara perusahaan produsen listrik swasta (IPP) dengan PLN atau Power Purchase Agreement (PPA).

Melalui PPA, proyek relatif lebih aman atau terjamin secara investasi. Sebab bila proyek pembangkit listrik itu selesai maka PLN akan membeli setiap watt yang dihasilkan dari pembangkit listrik tersebut.

Kedua, yaitu proyek bandar udara atau bandara. Investasi Infrastruktur yang satu ini dinilai cukup menjanjikan lantaran memiliki keuntungan besar.

Perkembangan industri penerbangan dan peningkatan jumlah penumpang angkutan udara yang kerap mencapai double digit membuat investasi di infrastruktur bandara menjanjikan keuntungan yang besar.

Ketiga, proyek kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan skema availabily payment. Artinya investornya membangun dulu sampai selesai, setelah selesai infrastruktur beroperasi maka pemerintah membayar jasa layanan dari infrastruktur tersebut.

"Jadi ada kepastian pemerintah nantinya akan membayar infrastruktur dan proyek itu akan menerima penerimaan," kata Bambang.

Keempat, investasi jalan tol khususnya jalan tol di pulau Jawa dan jalan tol di kota besar. Menurut Bambang, tidak ada jalan tol yang merugi bila dibangun di kota-kota besar sehingga investasi di infrastruktur ini juga menjanjikan.

Secara akumulasi tutur Bambang, investasi di surat utang berharga syariah atau sukuk memiliki imbal hasil 8-9 persen. Angka itu tutur Bambang lebih tinggi bila dana haji hanya disimpan di deposito bank syariah.

Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Lukman Lukman Hakim Saifuddin menuturkan, saat ini saldo dana haji dan dana abadi umat mencapai Rp 99,3 triliun. Namun hanya Rp 36,7 triliun dana tersebut yang diinvestasikan di Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Sisanya sebesar Rp 62,6 triliun justru masih disimpan dalam deposito di perbankan syariah. Kepala BPKH Yuslam Fauzi meyakini, dana haji akan melonjak bila investasi dijalankan secara optimal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Whats New
Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com