Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Ukir Prestasi di Bidang Ekonomi, tapi Popularitasnya Anjlok

Kompas.com - 07/08/2017, 09:02 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNN Money

NEW YORK, KOMPAS.com - Donald Trump menjabat Presiden AS sejak Januari 2017 lalu. Dalam lebih dari enam bulan masa jabatannya, beberapa prestasi ekonomi ditorehkan oleh Trump.

Mengutip CNN Money, Senin (7/8/2017), Trump berhasil menurunkan angka pengangguran menjadi 4,3 persen, terendah dalam 16 tahun. Selain itu, serapan tenaga kerja baru juga sudah menembus 1 juta sejak Trump menjadi orang nomor satu di AS.

Demikian pula di pasar saham. Sejak Trump terpilih menjadi presiden, bursa AS terus menguat hingga menembus rekor tertinggi. Tentu saja, semua itu merupakan prestasi yang cukup gemilang dalam waktu singkat.

"Ekonomi yang kuat adalah poin yang baik bagi Trump," ujar sejarawan kepresidenan AS Douglas Brinkley.

Namun demikian, meski mencatat berbagai prestasi di bidang ekonomi, tingkat penerimaan warga AS atau approval rating terhadap Trump malah rendah. Sebuah jajak pendapat yang dilakukan Quinnipiac University menunjukkan, approval rating Trump cuma 33 persen.

Tentu saja, beberapa Presiden AS pendahulu Trump juga memperoleh approval rating yang rendah. Akan tetapi, hal itu biasanya terjadi ketika perekonomian AS tengah tersandung masalah.

Ambil contoh presiden Jimmy Carter yang memiliki approval rating mencapai 29 persen pada tahun 1979 silam. Kala itu, angka pengangguran AS tinggi dan ekonomi AS hampir jatuh ke jurang resesi.

Adapun approval rating Presiden George W Bush anjlok ke 25 persen sejalan dengan merosotnya pasar finansial pada tahun 2008. Pada tahun 2005, approval rating Bush jatuh ke bawah 40 persen karena meningkatnya kritik atas keputusan keterlibatan AS dalam perang di Irak dan penanganan Bush atas bencana Badai Katrina.

Tahun 1968, approval rating presiden Lyndon Johnson merosot ke bawah 40 persen sejalan meningkatnya protes atas Perang Vietnam. Popularitas presiden Harry Truman juga anjlok lantaran ketidaksenangan warga AS atas Perang Korea.

Menurut Brinkey, permasalahan terbesar bagi Trump saat ini adalah keterkaitan antara kampanyenya sebagai Presiden AS dan Rusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com