Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GIIAS 2017, Grup Bank Mandiri Target Pembiayaan Otomotif Rp 450 Miliar

Kompas.com - 10/08/2017, 16:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan anak-anak usahanya, antara lain Mandiri Tunas Finance (MTF), Mandiri Utama Finance (MUF) dan Bank Syariah Mandiri (BSM) menawarkan fasilitas pembiayaan bagi pengunjung yang ingin mendapatkan kendaraan idaman pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017.

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman A Arianto mengharapkan penyelenggaraan pameran ini diharapkan mampu menggairahkan pasar otomotif nasional.

“GIIAS akan menjadi tempat jual beli otomotif terintegrasi yang dapat memudahkan masyarakat maupun pelaku bisnis dalam mencari produk-produk otomotif,” kata Sulaiman dalam pernyataan resmi, Kamis (10/8/2017).

Sulaiman menyatakan, perseroan berharap target pembiayaan Autoloan Mandiri Group hingga akhir 2017 dapat mencapai Rp 27,6 triliun. Adapun melalui perhelatan GIIAS 2017 pembiayaan kendaraan bermotor perseroan ditargetkan bisa mencapai Rp 450 miliar.

(Baca: Kredit Bank Mandiri Tertolong Korporasi dan Konsumer)

 

Pengunjung GIIAS 2017 akan dapat menikmati manfaat langsung dari Bank Mandiri Group berupa bebas angsuran atau biaya administrasi Rp 1, spesial bunga KKB (Kredit Kendaraan Bermotor) sebesar 2,5 persen, serta bunga 2,35 persen untuk pembelian motor gede alias moge.

Di samping itu, pengunjung juga dapat memperoleh hadiah langsung berupa e-money, Mandiri e-toll pass (OBU) untuk kemudahan pembayaran di pintu tol dan cash back Rp 500.000 serta bonus asuransi 1 tahun.

“Selain pembiayaan pembelian kendaraan bermotor, kami juga berharap dapat memberikan pengalaman bertransaksi yang lebih nyaman di arena GIIAS melalui berbagai produk, seperti kartu prabayar Mandiri e-money, kartu debit dan kartu kredit,” tutur Sulaiman.

Untuk pembiayaan kredit pemilikan kendaraan bermotor sendiri, Bank Mandiri telah mengucurkan KKB senilai Rp 23,7 triliun, tumbuh 24,64 persen secara tahunan. Pembiayaan tersebut disalurkan untuk kepemilikan mobil dan untuk membiayai kepemilikan sepeda motor.

Kompas TV WTO: Perdagangan Otomotif Kurang Bergairah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com