Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/08/2017, 11:00 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat perlu hati-hati dan jeli menerima tawaran berangkat umrah dengan iming-iming promo murah. Sebab bisa jadi promo biaya umrah super murah merupakan praktik penipuan.

Ketua Asosiasi Penyelenggara Haji Umroh dan In-Bound Indonesia (Asphurindo) Syam Resfiadi menuturkan, diskon normal biaya umrah maksimal hanya 10 persen dari harga paket yang ditawarkan.

"Kami menjual paket umrah rata-rata diskon itu sekitar Rp 1 juta dari harga paket minimum," ujarnya di Tangerang, Kamis (11/8/2017).

Misalnya, biro perjalanan umrah mematok harga paket umrah Rp 20 juta per jamaah. Diskon maksimal yang bisa diberikan oleh biro perjalanan hanya 10 persennya atau Rp 2 juta.

(Baca: Tips agar Terhindar dari Tipu-Tipu Promo Umrah Murah)

 

Menurut Syam, bila ada biro perjalanan yang menawarkan promo umrah diatas diskon normal seperti yang ditawarkan First Travel, maka biro perjalanan tersebut sudah melakukan subsidi silang yang besar.

Pertanyaannya, dari mana asal subsidi silang yang digunakan? Bila biro perjalanan umrah menggunakan skema Ponzi, maka bisa jadi subsidi berasal dari dana calon jemaah umrah lainnya.

Asphurindo meminta pola bisnis travel umrah menggunakan skema-skema di luar kelaziman dihentikan. Sebab hal itu justru bisa merugikan calon jemaah umrah.

Menurut organisasi yang mewadahi lebih dari 130 biro perjalanan umrah itu, bisnis travel umrah masih menjanjikan keuntungan lantaran pasarnya jelas yaitu umat Islam Indonesia.

(Baca: Utak Atik Biaya Umrah Murah)

 

Asphurindo mengingatkan pengusaha biro perjalanan umrah jangan takut rugi sehingga menggunakan pola-pola bisnis yang tidak lazim dan justru cenderung mengarah ke praktik penipuan.

"Jika memang intinya pelayanan lakukanlah walau itu minimal sesuai harga jual dengan semampunya jangan berlebihan mensubsidi orang tetapi untuk yang bawah malah dikorbankan," kata Syam.

Kompas TV Penyidik Bareskrim Polri menangkap suami istri yang merupakan direktur PT First Anugrah Karya Wisata

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com