JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) melaporkan, penetrasi hingga Juni 2017 baru mencapai 28 persen. Angka tersebut dirasa belum menunjukkan peningkatan signifikan.
"Namun, kampanye dan edukasi selama Juni mampu mendorong penetrasi uang elektronik di gerbang tol mencapai 33,16 persen per gerbang tol," kata Deputi Gubernur BI Sugeng dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (15/8/2017).
Angka tersebut setara dengan 720.000 transaksi per gerbang tol. Realisasi tersebut terjadi sepanjang periode mudik Lebaran 2017, baik selama H-7 hingga H+7 Lebaran.
Per Juni 2017, tercatat sebesar 5,26 juta transaksi per gerbang tol Cawang-Tomang-Cengkareng, ini merupakan transaksi terbesar per gerbang tol.
(Baca: Ingat, Mulai Oktober 2017 Bayar Tol Hanya Pakai Uang Elektronik)
Sementara itu, transaksi minimal terjadi di gerang tol Surabaya-Mojokerto, yakni 343 transaksi per gerbang tol.
Secara nasional per Juni 2017, volume transaksi terbesar terjadi di gerbang tol Jakarta-Tangerang, yakni mencapai 4,28 juta transaksi per gerbang tol.
Volume transaksi minimal terjadi di gerbang tol Surabaya-Mojokerto, yakni 446 tranbsaksi per gerbang tol.
Seperti diketahui, per 1 Oktober 2017, seluruh transaksi pembayaran di gerbang tol menggunakan transaksi non tunai.
(Baca: BI Yakin Penggunaan Transaksi Nontunai di Tol Bisa 100 Persen)
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.