Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Firdaus Putra, HC
Komite Eksekutif ICCI

Ketua Komite Eksekutif Indonesian Consortium for Cooperatives Innovation (ICCI), Sekretaris Umum Asosiasi Neo Koperasi Indonesia (ANKI) dan Pengurus Pusat Keluarga Alumni Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED)

Indonesia Merdeka dalam Studi Masa Depan

Kompas.com - 19/08/2017, 18:16 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorLaksono Hari Wiwoho

Peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB) mengatakan, krisis pangan mengintai karena sediaan lahan pertanian makin menyempit berbanding terbalik dengan pertambahan jumlah penduduk.

Dari segi demografi, Indonesia memiliki bonus usia produktif pada rentang 2020-2030 mendatang. Bonus itu berupa 70 persen penduduk negeri ini berusia produktif.

Dalam aplikasi online proyeksi demografi, Population Pyramid, bonus itu masih nampak sampai 2045. Tentu saja bisa menjadi berkah atau sebaliknya bilamana ketersediaan lapangan kerja dan penciptaan kerja berjalan lambat. Bonus demografi bisa membuat tingkat persaingan makin sengit.

Di sisi lain kita perlu melihat struktur pelaku ekonomi yang didominasi usaha mikro dan kecil mencapai 96,71 persen yang menyerap 107 juta tenaga kerja (2016).

Konsekuensi lain dari penduduk yang terus bertambah adalah soal sampah. Menurut penelitian Greeneration (2016), satu warga Indonesia rata-rata mengonsumsi 700 kantong plastik per tahun. Jumlah totalnya tentu akan besar sekali.

Menurut laporan Kompas pada tahun yang sama, satu provinsi seperti Aceh bisa menghasilkan 200 ton sampah per hari. Bila sebagiannya plastik, kita perlu berpikir tentang waktu urainya yang mencapai 20 tahun. Atau bila masuk ke laut, itu akan berbahaya bagi ikan dan sejenisnya.

Februari 2017 lalu, Kementerian Maritim menyatakan bahwa Indonesia Darurat Sampah. Ini karena tren timbunan sampah naik dari 11 persen pada 2005 menjadi 15 persen pada 2015 dan sebagiannya masuk ke laut.

Dalam bidang ekonomi, pada 2045, PDB Indonesia diprediksi mencapai 9,1 triliun dollar AS dengan pendapatan perkapita 29.000 dollar AS. Capaian itu akan membuat Indonesia sebagai negara terbesar ke-4 di dunia. Hal itu dengan mengandaikan tingkat pertumbuhan ekonomi riil di angka rata-rata 6 persen.

Yang perlu diperhatikan, bagaimana pertumbuhan ekonomi yang ekstensif itu tak diikuti dengan kesenjangan sosial-ekonomi yang menganga dan hasil struktur yang timpang.

Struktur timpang itu terlihat dari laporan Bank Dunia pada 2015 lalu di mana 1 persen orang terkaya negeri ini menguasai 50,3 persen kekayaan bangsa ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com