JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) hari Selasa (22/8/2017) kemarin memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan BI 7-day Repo Rate sebesar 25 basis poin.
Dengan demikian, suku bunga acuan turun dari 4,75 persen menjadi 4,5 persen.
Analis riset FXTM Lukman Otunuga menyatakan, keputusan bank sentral untuk menurunkan suku bunga acuan benar-benar tidak diduga oleh investor.
Ini adalah pertama kalinya BI menurunkan suku bunga acuan sejak Oktober 2016 guna mendorong pertumbuhan ekonomi.
"BI memangkas suku bunga repo tujuh hari dari 4,75 persen menjadi 4,5 persen karena rendahnya konsumsi swasta memengaruhi sentimen dan pertumbuhan ekonomi," kata Otunuga dalam laporannya, Rabu (23/8/2017).
(Baca: BI Minta Bank Segera Respons Penurunan Suku Bunga)
Sementara itu, ekonom Group Research DBS Gundy Cahyadi menuturkan, BI menggunakan kesempatan yang dimilikinya untuk memangkas suku bunga acuan.
Pasalnya, inflasi lebih rendah dari perkiraan, nilai tukar rupiah relatif stabil, dan risiko ekaternal pun dapat terkelola dengan baik.
Hal lain yang harus pula dicatat adalah BI juga telah memangkas proyeksi pertumbuhan kredit menjadi 8 sampai 10 persen.
Ini yang menjadi alasan penting keputusan BI menurunkan suku bunga, meski ada risiko tekanan kenaikan suku bunga global pada 2018.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.