Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga 2035, Lebih Banyak Pekerjaan Tercipta di Perkotaan

Kompas.com - 30/08/2017, 13:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelly Services and Intelligence Indonesia dalam paparan 2017 Salary Guide mengemukakan bagaimana pekerjaan-pekerjaan tercipta di Indonesia dan kisaran gajinya di 2017.

Dalam paparannya, Bernadette Themas sebagai Managing Director & Country Head Kelly Services and Intelligence Indonesia menyatakan sejumlah hal menjadi dasar pertumbuhan pekerjaan di Indonesia.

Pertama, pertumbuhan PDB Indonesia yang mencapai level 5 persen dalam 3 tahun terakhir. Selain itu, Organisation for Economic Cooperation and Developmen (OECD) memperkirakan pertumbuhan di kisaran 5 persen juga akan terjadi di 2017 dan 2018.

Pertumbuhan PDB yang stabil didorong oleh pembelanjaan pemerintah di sektor infrastruktur. Juga, stabilnya konsumsi dan investasi swasta.

(Baca: 5 Pekerjaan dengan Potensi Pendapatan Tak Terbatas)

Kedua, faktor inflasi yang terjaga. Di 2016, BI menargetkan inflasi di level 4 plus minus 1 persen.

Inflasi ini terpapar sejumlah risiko seperti turunnya pendapatan negara seiring lambatnya pertumbuhan dan turunnya harga komoditas. Serta ancaman dari luar negeri seperti proteksionisme dan kondisi keuangan internasional.

Ketiga, jumlah penduduk Indonesia saat ini 257 juta penduduk atau terbesar keempat di dunia. Pasar tenaga kerja di Indonesia terus berkembang seiring pergerakan ekonomi.

Sektor layanan dan jasa menciptakan 14,2 juta pekerjaan baru antara 2005-2015. Sektor industri seperti pabrik, pertambangan, utility dan konstruksi menciptakan 7,7 juta pekerjaan baru.

(Baca: Ini 8 Pekerjaan di Jakarta dengan Gaji di atas 15 Juta)

Menurut Kelly Services and Intelligence Indonesia, kebanyakan pekerjaan tercipta di kota besar. Dan hingga 2035 nanti, lebih banyak pekerjaan tercipta di kota besar ketimbang di desa.

Namun, pekerjaannya bersifat kontrak atau short term, terutama di sektor informal.

Hal ini terjadi sebab di 2035 sekitar dua pertiga populasi penduduk Indonesia diperkirakan berada di kota besar. Jumlah ini naik dari hanya separuh populasi, di 2010.

Awas Pengangguran

Dengan anggaran pendidikan yang besar, Indonesia hampir mencapai tingkat literasi 100 persen. Sehingga pekerja yang masuk bursa kerja saat ini lebih berpendidikan tinggi ketimbang sebelumnya dan lebih cepat mengadopsi teknologi.

Namun, jumlah lulusan sekolah vokasi dan kecakapan teknik melebihi permintaan pasar. Akibatnya, pengangguran usia muda menjadi besar.

Sekitar satu dari tiga pengangguran usia 15-24 tahun dengan kecakapan tertentu akan menganggu hingga tahun berikutnya. Demikian juga dengan lulusan S3, banyak yang menganggur karena kecakapannya juga tidak terserap pasar.

Kabar baiknya, jumlah pegawai tetap terus meningkat dibanding pegawai tidak tetap hingga 2015. Hingga 2015 jumlah pekerja tetap mencapai 44,4 juta pekerja, naik dari 26,8 juta pekerja di 2006. Namun, dari sisi jumlah, pekerja tidak tetap masih menguasai 51,7 persen dari total pekerja.

Kompas TV Episode Siapa Siap Datang Jakarta - Jejak Kasus

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Whats New
OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

Whats New
Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Earn Smart
Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Whats New
Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Whats New
OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

Whats New
Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Whats New
Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Work Smart
PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

Whats New
MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com