Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketegangan di Korut Belum Berdampak ke Nilai Tukar Rupiah

Kompas.com - 05/09/2017, 19:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketegangan yang terjadi di Semenanjung Korea kian memanas. Korea Utara sudah berulang kali melakukan uji peluncuran rudal balistik jarak jauh antarbenua yang dikhawatirkan memicu gejolak secara global.

Krisis geopolitik tersebut berdampak kepada pergerakan nilai tukar sejumlah negara.

Nilai tukar dollar AS bergejolak, sementara nilai tukar yen Jepang sebagai aset aman (safe haven) sempat menguat.

Akan tetapi, Bank Indonesia (BI) menyatakan, ketegangan yang terjadi di Korea Utara belum memberikan dampak kepada pergerakan nilai tukar rupiah. Saat ini, rupiah masih dalam kondisi stabil.

(Baca: Korea Utara Uji Bom Nuklir, Harga Emas Bersinar)

"Malah kemarin sampai 1 September 2017 dana yang masuk (ke Indonesia) Rp 131 triliun. Memang kalau dibandingkan tahun lalu kira-kira Rp 150 triliun," ujar Gubernur BI Agus DW Martowardojo di Gedung DPR/MPR, Selasa (5/9/2017).

Agus menyatakan, stabilitas nilai tukat rupiah masih dalam kisaran volatilitas yang stabil. Bahkan, nilai tukar rupiah dilaporkan menguat sebesar 0,85 persen terhadap dollar AS.

Menurut Agus, diharapkan tidak terjadi ekskalasi ketegangan lebih jauh di Semenanjung Korea. Akan tetapi, bank sentral sudah mengidentifikasikannya sebagai risiko geopolitik.

"Di Eropa sudah turun kekhawatirannya, tapi justru di Semenanjung Korea yang harus kita perhatikan," tutur Agus.

Dalam paparannya, Agus menjelaskan, pergerakan nilai tukar rupiah sepanjang tahun 2017 relatif stabil. Awal September 2017, nilai tukar rupiah berada pada posisi Rp 13.343 per dollar AS.

Pergerakan nilai tukar rupiah yang stabil didukung aliran dana yang masuk yang tetap kuat. Ini seiring dengan persepsi positif terhadap kondisi makroekonomi Indonesia, prospek imbal hasil yang baik.

"Diikuti oleh tetap tingginya valas korporasi di pasar valas domestik," tutur Agus.

Kompas TV Korea Utara secara mengejutkan meluncurkan rudal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com