Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia dan Singapura Rundingkan Kesepakatan Investasi

Kompas.com - 08/09/2017, 08:43 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Indonesia dan Singapura tengah menyusun kesepakatan untuk mempromosikan investasi di kedua negara. Hal ini diungkapkan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Kamis (7/9/2017) pada acara Indonesia-Singapore Investment Forum.

Acara tersebut menjadi bagian dari agenda kunjungan Presiden Joko Widodo ke Singapura dan menandai 50 tahun hubungan bilateral kedua negara.

Menurut Lee, kedua negara telah memutuskan untuk menegosiasikan kesepakatan bilateral baru tentang investasi.

Lee juga menuturkan, pemerintah Singapura dan Indonesia telah sepakat untuk membuka diskusi mengenai perundingan baru. Ia menerangkan, perundingan itu akan memperkuat keyakinan investor bahwa Indonesia terbuka dan siap menyambut investasi.

(Baca: Luhut: Investor Singapura Minat Investasi Rp 2 Triliun LRT Jabodebek)

 

"Singapura dan Indonesia sejak lama memiliki hubungan ekonomi substansial. Kami telah saling diuntungkan dengan kesuksesa masing-masing dan menghadapi tantangan dan krisis ekonomi global bersama, kami adalah mitra dagang utama bagi satu sama lain," ujar Lee seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (8/9/2017).

Baik Lee maupun Jokowi menghadiri forum investasi yang juga dihadiri lebih dari 600 pimpinan bisnis dan pejabat dari kedua negara. Berbagai kesempatan investasi dibicarakan pada forum tersebut.

Lee mengidentifikasi pariwisata sebagai area di mana potensi pertumbuhan begitu cerah. Singapura menyumbang 12 persen jumlah kunjungan wisatawan mancanegara Indonesia yang mencapai 12 juta.

Ia mengatakan, dengan infrastruktur yang tepat dan perbaikan konektivitas, pariwisata dengan kapal pesiar akan diuntungkan. Bilateral Cruise Inter-Agency Task Force, imbuh Lee, tengah bekerja keras untuk mempromosikan pertumbuhan pariwisata.

Sebelumnya, sebanyak 9 nota kesepahaman antara Indonesia dan Singapura telah ditandatangani. Kesepakatan tersebut mencakup bidang pendidikan, pelatihan vokasional, dan manajemen risiko bencana. 

Kompas TV Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan mencatat Singapura masih menjadi negara asal repatriasi dan deklarasi harta amnesti pajak paling banyak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com