Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor Pasar Modal Tenang Hadapi Isu Politik

Kompas.com - 30/09/2017, 13:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar saham belakangan ini terpengaruh dengan ketegangan politik antara Korea Utara dan Amerika Serikat.

Sementara, di dalam negeri, investor mulai dihadapkan dengan manuver politik jelang pemilihan presiden (Pilpres) 2019 mendatang.

Teranyar, Panglima TNI Gatot Nurmantyo marak diperbincangkan dan dituding melakukan manuver politik jelang Pilpres 2019. Mengiringinya, film kontroversial menyangkut PKI kembali diputar masal.

Belum lagi, Jakarta akan segera melantik pemimpin baru. Riak pemilihan kepala daerah di beberapa wilayah lain pun mulai terasa.

Analis Semesta Indovest Aditya Perdana Putra menyebut, munculnya isu politik dalam negeri, akan membuat investor berhati-hati. Meski demikian, kondisi tersebut menurutnya justru akan menarik.

“Ketika politik memanas, akan terjadi koreksi. Ini menjadi peluang bagi investor untuk beli saham di harga murah,” ujar Aditya, Kamis (28/9/2017).

Berkaca pada tahun-tahun Pemilu sebelumnya, menurut Aditya, isu politik justru menjadi berkah bagi pasar saham. Hal ini tercermin di Pemilu tahun 2004, 2009, dan 2014. Aditya mencatat pergerakan saham di masa-masa tersebut terbilang bagus.

Begitu pula yang ia prediksikan terjadi menuju Pemilu 2019. Aditya memperkirakan, tahun depan, pemerintah akan lebih giat menggenjot kinerja. Belanja pemerintah baik di pusat maupun di daerah diprediksi meningkat. Dengan demikian, konsumsi, daya beli, hingga pendapatan dan laba perusahaan berpeluang membaik.

Sementara itu, Kepala Riset Paramitra Alfa Sekuritas Kevin Juido menilai, isu manuver politik Panglima TNI Gatot Nurmantyo tak berpengaruh signifikan pada pergerakan pasar saham.

“Apalagi beliau telah mengonfirmasi kepada Presiden tentang apa yang terjadi,” tutur Kevin, Kamis (28/9/2017).

Lanjut Kevin, isu poitik yang lebih menjadi perhatian pasar saat ini justru stabilitas politik dan keamanan di sejumlah daerah yang mengikuti Pilkada.

Sebagaimana diketahui, Jakarta akan segera melantik pemimpin baru. Riak Pemilihan kepala daerah di beberapa wilayah lain pun mulai terasa.

Menurut Kevin, pasar saham hanya akan terimbas sentimen negatif, bila terjadi chaos di sejumlah daerah ketika momen Pilkada. Jika memang hal tersebut terjadi, Kevin menyarankan investor untuk wait and see.

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menilai, sejauh ini, pergantian pemimpin nasional selalu berlangsung secara demokratis dan konstitusi. Ia mengakui banyak isu yang beredar di masyarakat, terkait dengan manuver politik jelang Pilpres 2019. Hanya saja, Hans menilai sejauh ini isu-isu yang ada tidak berbahaya dan tidak berisiko tinggi.

"Karena itu, pasar lebih santai merespon sentimen dari dalam negeri," katanya.

Kalaupun terjadi hal yang berbahaya, Aditya memperkirakan IHSG masih bisa bertahan di level 5.600-5.700.

Investor kita sebenarnya masih tetap confidence walaupun ada isu politik. Kecuali isunya memang berbahaya seperti kudeta,” tuturnya.

Sedangkan Hans melihat support IHSG di level 5.500.

 

Berita ini diambil dari kontan.co.id dengan judul: Analis: Pasar saham confidence hadapi isu politik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com