Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Titip Asa Dirgantara pada Pesawat R80 Habibie (Bagian IV - Terakhir)

Kompas.com - 02/10/2017, 09:18 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

“Orang tak banyak tahu, pesawat dengan teknologi itu yang dibutuhkan Indonesia (dengan kondisi geografisnya),” sebut Desra.


Pesawat jet, papar Desra, butuh temuan baru untuk menyaingi produsen yang sudah ada. Sudah begitu, kompetisinya ketat, mahal pula.

(Baca juga: Mengapa Pesawat Rancangan BJ Habibie R80 Gunakan Mesin Baling-baling?)

Sementara itu, Indonesia adalah negara kepulauan. Kalau di China atau Amerika Serikat, ujar Desra, jarak 200 kilometer merupakan “jatah” moda transportasi mobil, lalu 400 kilometer bagian buat kereta api.

“Di kita, (jarak yang sama) sudah beda pulau atau tidak nyaman kalaupun bisa ditempuh lewat jalan darat,” sebut Desra.

Peluang pasar

Pasar inilah yang dibidik pesawat R80 dengan spesifikasi teknis dan jarak jelajahnya. Rata-rata panjang landasan pacu bandara di daerah-daerah di Indonesia yang tak lebih dari 600 meter, imbuh Desra, juga jadi pertimbangan.

Dari proyeksi yang terpantau, pada 2035 akan ada kebutuhan di dalam negeri untuk spesifikasi pesawat R80 sebanyak 300 unit sampai 400 unit. Desra menambahkan, pesaing jenis pesawat ini kemungkinan hanya dari ATR, pesawat besutan Perancis.

“Ada beberapa produsen lain tapi tak terlalu terkenal. Kebanyakan juga masih pakai teknologi 80-an dengan kapasitas 50-70 penumpang,” tutur Desra.

Persaingan tetap ada untuk pesawat dengan spesifikasi sekelas R80. Menurut Desra, setiap produsen pesawat juga jamak saling intip kompetitornya. Sejauh ini, posisi pesawat R80 masih kompetitif, baik dari teknologi maupun proyeksi pasar.

Miniatur pesawat R80KOMPAS.com/PRAMDIA ARHANDO JULIANTO Miniatur pesawat R80

Desra memberikan contoh, ATR ada rencana membuat pesawat sekelas R80. Namun, Airbus sebagai pemilik sahamnya belum memberikan restu. Perusahaan tersebut masih berniat fokus ke teknologi jet. 

Peluang bisnis R80 juga datang dari fakta bahwa setengah penjualan ATR ternyata ada di pasar Indonesia, sebagai wilayah dengan kebutuhan penerbangan jarak menengah.

Menurut Desra, harga jual juga seharusnya bukan halangan bagi daya saing pesawat R80. Dia mengatakan, di dunia penerbangan ada semacam standardisasi harga dengan pendekatan tonase, untuk menghitung ongkos pembuatan dan pengembangan pesawat.

“Dari segi harga, (R80) harusnya lebih murah dari kompetitor karena teknologinya lebih tinggi, kenyamanan penumpang juga dirancang lebih baik,” ujar Desra.

Desra menambahkan, vendor yang dipakai untuk melengkapi pembangunan pesawat R80 harus dari Indonesia. Kalau pun belum bisa 100 persen menggunakan komponen lokal, sebut dia, ada penjenjangan persentase komponen dalam negeri itu.

“Targetnya, (produk pesawat R80) bisa penuhi pasar Indonesia lalu 60 persen ekspor untuk pasar ASEAN sampai Amerika Serikat,” ujar Desra.

(Baca juga bagian III serial tulisan ini: Dari Dakota Seulawah, Ide Patungan buat Pesawat R80 Habibie)

Hitungan saat ini, sertifikasi prototipe pesawat R80 akan rampung pada 2022, untuk sudah ada pengantaran 10-15 pesawat R80 pemesanan pertama pada 2025.

Halaman:



Terkini Lainnya

Perilaku Petugas Penagihan 'Fintech Lending' Paling Banyak Diadukan Masyarakat

Perilaku Petugas Penagihan "Fintech Lending" Paling Banyak Diadukan Masyarakat

Whats New
Imbas Kasus Kekerasan, Kemenhub Tidak Buka Penerimaan Taruna Baru STIP Jakarta Tahun Ini

Imbas Kasus Kekerasan, Kemenhub Tidak Buka Penerimaan Taruna Baru STIP Jakarta Tahun Ini

Whats New
Sri Mulyani Lagi-lagi Bertemu Pimpinan Bea Cukai, Bahas Keluhan Masyarakat

Sri Mulyani Lagi-lagi Bertemu Pimpinan Bea Cukai, Bahas Keluhan Masyarakat

Whats New
Mengapa Malaysia dan Singapura Hambat Industri Semikonduktor Indonesia?

Mengapa Malaysia dan Singapura Hambat Industri Semikonduktor Indonesia?

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Bagaimana Cara Cek Kelaikan Bus yang Mau Ditumpangi? Simak di Sini

Bagaimana Cara Cek Kelaikan Bus yang Mau Ditumpangi? Simak di Sini

Spend Smart
Turun, Simak Rincian Harga Emas Antam Hari ini 14 Mei 2024

Turun, Simak Rincian Harga Emas Antam Hari ini 14 Mei 2024

Spend Smart
Kasus Gagal Bayar TaniFund, OJK Temukan Dugaan Pelanggaran Pidana

Kasus Gagal Bayar TaniFund, OJK Temukan Dugaan Pelanggaran Pidana

Whats New
IHSG Awal Sesi Lanjutkan Kenaikan, Rupiah Masih Melemah

IHSG Awal Sesi Lanjutkan Kenaikan, Rupiah Masih Melemah

Whats New
KAI Operasikan 4 Kereta Api Tambahan pada 12-31 Mei 2024, Simak Daftarnya

KAI Operasikan 4 Kereta Api Tambahan pada 12-31 Mei 2024, Simak Daftarnya

Whats New
Apakah Ekonomi Vietnam Akan Menyalip Indonesia?

Apakah Ekonomi Vietnam Akan Menyalip Indonesia?

Whats New
Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Menparekraf: Bukan Representasi Ramah-tamah Kita

Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Menparekraf: Bukan Representasi Ramah-tamah Kita

Whats New
Pendaftaran Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dibuka 15 Mei 2024

Pendaftaran Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dibuka 15 Mei 2024

Whats New
IHSG Bakal Lanjutkan Penguatan? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG Bakal Lanjutkan Penguatan? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Whats New
Tahun Lalu Pajak, Tahun Ini Giliran Bea Cukai yang 'Dikuliti' Warganet

Tahun Lalu Pajak, Tahun Ini Giliran Bea Cukai yang "Dikuliti" Warganet

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com