Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Perusahaan Batu Bara Tertarik Ambil Alih Nyonya Meneer

Kompas.com - 09/10/2017, 12:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Proses lelang merek Nyonya Meneer memang belum dimulai. Tapi kabar siapa yang berminat membeli menjadi kabar menarik tersendiri.

Mengutip Kontan, Senin (9/10/2017), setelah sang taipan Rahmat Gobel menyatakan ketertarikannya, kali ini muncul satu nama lagi yang dikabarkan tertarik membeli merek Nyonya Meneer.

Adalah Iwan Bogananta, sang pengusaha muda yang dikabarkan sudah mulai menemui bos PT Njonja Meneer, Charles Saerang.

"Yang pasti pak RG (Rahmat Gobel) dan pak Iwan B (Iwan Bogananta) yangg berminat," ungkap Charles kepada Kontan, Minggu (8/10).

Meski begitu, ia belum bisa membeberkan lebih lanjut soal ketertarikan Iwan ini. Namun yang jelas, Charles dan Iwan sudah mulai berbicara soal pembelian merek Nyonya Meneer.

Iwan Bogananta merupakan CEO PT Indo Wana Bara Mining Coal. Perusahaan itu menguasai konsesi lahan batu bara seluas 5.000 hektare di Kutai Barat, Kalimantan Timur.

Sebelumnya, dia pernah menjabat sebagai direksi di PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP). Namun pada 2015 dia mengundurkan diri.

Beberapa waktu lalu, kurator untuk Nyonya Meneer, Ade Liansyah menyebutkan ada tiga investor dikabarkan tertarik untuk menyelamatkan pabrik jamu legendaris PT Nyonya Meneer di Semarang, Jawa Tengah.

Tiga investor ini sudah mulai berbicara dengan pihak kurator yang mengurus utang perseroan.

"Sudah ada tiga investor yang bicara ke kami. Tapi semuanya belum ada kesepahaman, terutama terkait dokumen," kata kurator untuk Nyonya Meneer, Ade Liansyah, Senin (4/9/2017).

Menurut Ade, investor tersebut tertarik mengakuisisi pabrik jamu legendaris tersebut. Namun, investor tidak ingin ikut dalam masalah piutang antara kreditur dengan perusahaan.

"Mereka bisanya menunggu kurator menyelesaikan tugasnya," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya akan mempercepat proses verifikasi piutang. Verifikasi dipastikan akan selesai sebelum tanggal 4 Oktober 2017.

Sejauh ini, utang Nyonya Meneer yang tercatat baik dilaporkan, yang diakui, ataupun dibantah sebesar Rp 252 miliar. Utang terbagi ke dalam 85 kreditur.

Utang untuk Kantor Pajak Pratama misalnya terverifikasi sebesar Rp 36 miliar, BPJS Kesehatan Rp 1 miliar lebih, BPJS Ketenagakerjaan sebesar Rp 12 miliar. Utang pada karyawan juga tercatat Rp 29 miliar.

 

Berita ini diambil dari kontan.co.id dengan judul: Iwan Bogananta juga tertarik merek Nyonya Meneer

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Whats New
Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Whats New
Luhut Optimistis Upacara HUT RI Ke-79 Bisa Dilaksanakan di IKN

Luhut Optimistis Upacara HUT RI Ke-79 Bisa Dilaksanakan di IKN

Whats New
Perkuat Distribusi, Nestlé Indonesia Dukung PT Rukun Mitra Sejati Perluas Jaringan di Banda Aceh

Perkuat Distribusi, Nestlé Indonesia Dukung PT Rukun Mitra Sejati Perluas Jaringan di Banda Aceh

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com