Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementan Ungkap Penyebab Harga Cabai Kerap Bergejolak

Kompas.com - 18/10/2017, 14:30 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu komoditas pertanian yakni aneka cabai seringkali mengalami masalah berupa fluktuasi harga terutama di wilayah Jakarta dan kota-kota besar lainnya.

Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkapkan saat ini sentra produksi aneka cabai masih terfokus di wilayah Pulau Jawa dan belum merata di seluruh wilayah Indonesia.

Kasubdit Aneka Cabai dan Sayuran Buah Kementan, Muhammad Agung Sunusi, mengatakan pihaknya telah membuat rencana jangka panjang terkait membangun sentra penanaman cabai di berbagai wilayah.

"Kami sudah buat rodamap pengembangan cabai nasional dari 2016 sampai 2045. Kami sudah coba sosialisasi beberapa wilayah. Kami koordinasi dengan teman-teman (akademisi) Institut Pertanian Bogor, Universitas Padjajaran," ujar Agung saat acara simposium nasional dan bedah buku cabai di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (18/10/2017).

Hal ini dilakukan guna menjawab permasalahan terkait sentra penanaman cabai yang belum merata di sejumlah wilayah.

"Pasokan belum stabil karena hari ini sentra cabai besar terkonsentrasi di pulau Jawa. 50 persen fokus di Jawa. Kalau alami gagal panen, maka terhambatlah pasokan khususnya ke Jabodetabek," tambah Agung.

Selain itu, lanjut Agung, persoalan lain adalah ketimpangan atau disparitas harga cabai di berbagai wilayah, ada yang tinggi dan ada yang rendah. Hal ini disebabkan oleh perbedaan ongkos produksi.

"Disparitas harga, tingkat biaya produksi tentunya jadi perhatian. Daya saing rendah. Penyakit cabai sifatnya mudah rusak. Cabai tidak bisa bertahan lama," ungkapnya.

Kemudian, persoalan lain adalah gaya konsumsi masyarakat yang masih enggan menggunakan produk cabai olahan, dan lebih memilih cabai segar sebagai konsumsi makanan maupun bumbu masak.

"Konsumsi dalam bentuk segar. Mindset lidah orang Indonesia suka yang produk segar. Tidak mau produk olahan. Ini tentu jadi perhatian untuk seimbangkan produk segar dan produk olahan. Kami harus sosialisasikan kalau cabai juga ada produk olahan yang tentunya kita tidak usah pusing ketika cabai segar kekurangan (pasokan)," pungkas Agung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com