JAKARTA, KOMPAS.com - Total dana kelolaan reksadana saham per Oktober 2017 secara month-on-month (mom) catatkan penurunan di antara dana kelolaan reksa dana jenis lain yang positif.
Mengutip Kontan.co.id, Senin (13/11/2017), berdasarkan data Infovesta Utama, Jumat (10/11/2017), tercatat dana kelolaan reksa dana pasar uang tumbuh paling tinggi sebesar 11,25 persen mom.
Di periode yang sama dana kelolaan reksa dana pendapatan tetap tumbuh 6,65 persen, reksa dana saham tercatat turun 2,16 persen, dan reksadana campuran naik 1,41 persen.
Meski, tercatat secara mom dana kelolaan reksadana saham turun, reksadana saham masih memimpin jumlah terbesar dana kelolaan dari jenis reksadana lain, sebesar Rp 119,33 triliun.
Selanjutnya secara berurutan ditempati reksadana pendatapan tetap, reksadana pasar uang dan reksadana campuran.
Managing Director, Head Sales and Marketing Henan Putihrai Asset Management Markam Halim mengatakan, turunnya dana kelolaan reksadana saham lebih disebabkan karena profit taking dan Nilai Aktiva Bersih (NAB) yang menurun, mengingat kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) capai level 6.000.
"Naiknya IHSG sangat dipengaruhi saham blue chip, sehingga portofolio reksadana pada umumnya yang kombinasi dengan saham-saham lapis kedua belum berhasil meningkat," kata Markam, Minggu (12/11/2017).
Senda, Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan, turunnya dana kelolaan reksadana saham bisa jadi karena profit taking meski pada saat yang bersamaan ada juga investor yang masuk.
Namun, jumlah investor yang masuk belum sebanyak investor yang profit taking karena menunggu waktu yang tepat.
Head of Business Development Majoris Asset Management Tandy Cahyadi mengatakan, kemungkinan ada tipe investor yang melakukan profit taking dan membuat dana kelolaan reksa dana saham anjlok.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.