Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya Abu Vulkanik, Bisa Sebabkan Mesin Pesawat Mati Mendadak

Kompas.com - 27/11/2017, 16:32 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat penerbangan Gerry Soejatman mengungkapkan debu vulkanik dari letusan gunung berapi sangat berbahaya bagi pesawat terbang. Dampak utamanya, bisa menyebabkan mesin pesawat tiba-tiba mati saat penerbangan.

Dia menjelaskan, debu vulkanik dari letusan Gunung Agung membawa bermacam-macam senyawa. Salah satunya, senyawa Silika yang mana sebagai salah satu material pembuat kaca. 

"Debu vulkanik membahayakan bisa membuat mesin pesawat mati dan rusak. Senyawa itu (Silika) kalau masuk ke mesin itu meleleh, dengan meleleh begitu dan pas keluar mesin senyawa itu mendingin. Sehingga menyumbat mesin," terang Gerry saat dihubungi, Senin (27/11/2017).

Selain itu, Garry menuturkan, debu vulkanik juga dapat menyebabkan, sensor kecepatan dan ketinggian pada pesawat tidak berfungsi. 

Baca juga : Tak Terdeteksi Abu Vulkanik, Bandara Lombok Kembali Dibuka

Apalagi, tambah dia, debu vulkanik tidak terdeteksi pada radar pesawat. Karena, terang dia, radar pesawat hanya sebagai radar cuaca, jadi hanya mendeteksi air, tidak mendeteksi pasir. 

"Kalau sensor kecepatan dan ketinggian terganggu, itu bahaya. Karena pesawat itu terbang di udara, kalau enggak terdeteksi bisa jatuh dan hancur," jelas dia. 

lebih lanjut, kalau pesawat sudah terlanjur terbang juga harus balik dan mendarat di bandara lain, karena debu vilkanik tidak kelihatan pada radar. "Belum ada teknologi murah di dalam pesawat yang bisa mendeteksi debu vulkanik," tambah dia. 

Seperti diberitakan sebelumnya, Gunung Agung kembali meletus. Letusan tersebut menyebabkan penutupan Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. 

Penutupan Bandara I Gusti Ngurah Rai dinyatakan dalam Notice to Airmen (Notam) Nomor A4242/17, efektif mulai Senin (27/11/2017) pukul 07.15 WITA dan diperkirakan berlansung hingga Selasa (28/11/2017) pukul 07.00 WITA. 

Dengan begitu, semua penerbangan dari dan ke Bali juga dibatalkan.

Kompas TV Penumpang tidak bisa meninggalkan Bali karena bandara ditutup.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com