Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gatot Nurmantyo Masuk Bursa Calon Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah

Kompas.com - 30/11/2017, 21:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -   Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo masuk dalam bursa calon ketua umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES). Dukungan itu datang dari pengurus pusat dan daerah dalam Munas ke-4 MES, Kamis (30/11/2017).

Selain Gatot, terdapat juga nama tenar lainnya seperti Wimboh Santoso yang kini menjabat Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sementar Muliaman D. Hadad, Ketua Umum MES yang habis masa jabatannya, juga kembali dijagokan untuk memimpin MES untuk yang keempat kalinya.

Wakil Sekjen MES, Iggi H. Achsien menyebutkan, sebelumnya pemerintah telah membentuk Komite Nasional Ekonomi Syariah (KNKS) yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo. "Jika MES kemudian diketuai oleh Panglima TNI, maka kian nyata dukungan pemerintah terhadap ekonomi syariah," sebut Iggi seperti dikutip dari Kontan.

Kepemimpinan dan kedekatan dengan kalangan ulama dan umat Islam, menjadi pertimbangan awal munculnya nama Gatot dalam Munas yang berlangsung di Menara BTN, Jakarta itu. Kedekatan tersebut diharapkan dapat diwujudkan menjadi gerakan yang lebih nyata dalam mendukung dan mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia.

Baca juga: MES Berharap Indonesia Punya Bank BUMN Syariah

Dengan berakhirnya masa kepemimpinan Muliaman Hadad, Munas ke-4 ini memutuskan untuk membentuk formatur yang terdiri dari 9 orang, untuk selanjutnya akan memilih Ketua Umum MES yang baru.

Kesembilan tim formatur itu terdiri dari Syahrial Abbas, Muhammad Hudaya, Sulaiman Wasahua, Yodi Izharivan, KH Ma'ruf Amin, Sugiharto, Muliaman D. Hadad, Firdaus Djaelani, dan Muhammad Syakir Sula.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) dan Ketua Panitia Munas ke-4, Friderica Widyasari mengatakan, Munas dihadiri oleh 217 orang, termasuk utusan dari Inggris.

Peserta yang hadir terdiri dari 55 orang pengurus pusat, 74 orang pengurus wilayah, 58 orang pengurus daerah, dan 4 orang pengurus wilayah khusus MES. Ditambah juga 26 orang undangan/peninjau. (Kontan/Yuwono Triatmodjo)


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teten Minta Wajib Sertifikat Halal UMKM Ditunda, Mendag: Kita Harus Latih

Teten Minta Wajib Sertifikat Halal UMKM Ditunda, Mendag: Kita Harus Latih

Whats New
Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Spend Smart
Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com