Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genjot Dana Pihak Ketiga, BTN Sebar Hadiah "Kekinian"

Kompas.com - 03/12/2017, 13:05 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk meluncurkan program hadiah langsung tanpa diundi, yakni "Super Untung Jaman Now."

Ini adalah salah satu strategi perseroan dalam mendorong peningkatan dana pihak ketiga (DPK).

Program ini merupakan penyempurnaan dari program Super Untung yang pernah diluncurkan BTN pada 2013 dengan hadiah yang lebih "kekinian". 

Untuk menggaet minat nasabah, BTN menawarkan hadiah yang menarik yang mengadopsi teknologi terkini terkait gaya hidup, seperti ponsel iPhone, laptop, kamera mirrorless, dan perangkat audio.

"Super Untung Jaman Now menawarkan pilihan hadiah perangkat elektronik untuk mendukung produktivitas, gaya hidup kekinian," kata Direktur BTN Budi Satria dalam pernyataannya, Minggu (3/12/2017).

Untuk program Super Untung, BTN menggandeng JD.ID, situs belanja online yang menjual beragam perangkat elektronik orisinal.

(Baca juga: Lewat Program, BTN Raih Pertumbuhan Tabungan 27,83 Persen)

Dengan hadirnya JD.ID, nasabah bisa langsung mendapatkan hadiahnya, ketika mereka sudah menuntaskan administrasi dan prasyarat sebagai nasabah "Super Untung Jaman Now".

Syaratnya antara lain adalah membuka Tabungan BTN Batara dan melakukan penempatan dana dengan nominal sesuai dengan jenis hadiah yang diinginkan dalam waktu tertentu. Adapun jangka waktu yang ditawarkan adalah 6 hingga 60 bulan.

"Kami menukar dana dari bunga simpanan per bulan dengan hadiah langsung seperti ini, sehingga nasabah bisa langsung menikmati bunganya di depan dalam bentuk hadiah yang dipilih sendiri tanpa perlu menunggu bunganya cair tiap bulan, sementara saldo tabungannya aman," ujar Budi.

BTN menargetkan bisa menambah sekitar 500.000 nasabah selama program "Super Untung Jaman Now" yang berlangsung mulai Desember 2017 hingga Maret 2018. 

Penabung program ini diharapkan bisa berkontribusi terhadap target penabung baru, yakni sebesar 1,3 juta penabung dalam setahun ke depan.

"Hadiah ini menjadi daya tarik utama nasabah untuk mau menyimpan dananya di bank, hadiah menjadi salah satu strategi selain fasilitas dan layanan perbankan yang mumpuni," kata Budi.

Ia mengungkapkan, BTN menargetkan tahun depan bisa mencapai pertumbuhan DPK sebesar 23 persen dibandingkan pencapaian tahun ini yang ditargetkan mencapai sekitar Rp 190 triliun. Per Oktober 2017, BTN mencatat pertumbuhan DPK sebesar 16,12 persen dibandingkan Oktober 2016 menjadi sebesar Rp 172 triliun.

Kompas TV Perbankan berlomba-lomba menggelontorkan investasi triliunan rupiah demi membangun infrastruktur digital.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com