Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Kesalahan Keuangan Generasi Milenial

Kompas.com - 11/12/2017, 08:40 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Generasi milenial, yang berusia antara 18-35 tahun, kini telah masuk dalam angkatan kerja. Tidak jarang mereka memiliki penghasilan yang relatif besar.

Namun, dibandingkan generasi-generasi sebelumnya, permasalahan keuangan generasi milenial sering dipandang lebih sulit. Mereka pun tak jarang melakukan kesalahan keuangan.

Mengutip Business Insider, Senin (11/12/2017), Douglas Boneparth, penulis buku "Millennial Money Fix," menjabarkan tiga kesalahan keuangan yang kerap dilakukan oleh generasi milenial. Berikut ini penjelasannya.

1. Tidak memiliki arah dan tujuan keuangan
Boneparth mengungkapkan, generasi milenial harus dengan jelas mengidentifikasikan tujuan keuangan mereka. Langkah pertama adalah dengan mengidentifikasi apa yang sebenarnya diinginkan.

Baca juga:Jokowi: Milenial itu Nggak Sabar Duduk Terus di Kantor

"Misalnya adalah menabung untuk memiliki cadangan uang, membeli rumah, atau membangun sebuah keluarga. Ini hidup Anda, jadi hanya Anda yang bisa memutuskan apa yang akan Anda kejar," ujar dia.

Buatlah sebuah daftar, semisal ingin membeli rumah, lalu berapa biayanya. Jangan lupa pula membuat prioritas, sehingga Anda tahu betul tujuan mana yang ingin lebih dulu dicapai.

2. Gagal mengatur arus uang
Mengatur arus uang harus dilakukan dengan dua hal. Pertama adalah mengatur anggaran, yang dipandang Boneparth sebagai langkag penting untuk tahu ke mana perginya uang Anda.

"Tidak ada jalan pintas untuk mengatur anggaran. Tulislah atau gunakan spreadsheet, aturlah per kategori dan target besaran belanja per kategori," ungkap Boneparth.

Kedua adalah menyesuaikan arus uang. Maksudnya, telitilah berapa sebenarnya yang Anda belanjakan pada tiap kategori anggaran.

"Inilah saat pembelajaran dimulai, karena arus uang menunjukkan kebenaran. Dengan menerima kebenaran, Anda bisa mengubah perilaku (belanja)," terang Boneparth.

3. Investasi tanpa tahu tujuannya
Boneparth mengungkapkan, investasi sebetulnya adalah hal yang menyenangkan. Namun, sayangnya banyak generasi milenial yang berinvestasi tanpa tahu tujuannya dan sebenarnya belum siap untuk berinvestasi.

"Jika Anda belum bisa menangani dua hal yang telah dijelaskan sebelumnya, Anda belum siap berinvestasi karena Anda tidak tahu apa tujuan berinvestasi," jelas Boneparth.

Sebelum berinvestasi, imbuh Boneparth, ketahuilah tujuan yang ingin Anda capai setidaknya dalam waktu 0-4 tahun ke depan. Kalau sudah tahu dan memiliki cukup uang dari penghasilan yang bisa diinvestasikan, mulailah investasi!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com