Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buat Nasabah Asuransi, Lebih Untung Klaim Reimburse atau Cashless?

Kompas.com - 12/12/2017, 20:30 WIB

KOMPAS.com - Kepedulian masyarakat Indonesia tentang kesehatan semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah nasabah pada produk asuransi kesehatan.

Seperti yang diketahui, asuransi kesehatan berfungsi sebagai perlindungan ketika seseorang menderita sakit dan terpaksa dirawat di rumah sakit.

Sebelum memiliki asuransi kesehatan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Mulai dari jumlah premi yang harus dibayarkan, kurun waktu, batasan usia, kredibilitas perusahaan asuransi, hingga klaim yang diberlakukan.

Ketika seseorang jatuh sakit, ia berhak mengajukan klaim penggantian biaya kepada perusahaan asuransi, baik klaim secara reimburse maupun cashless.

Dari kedua cara pengajuan tersebut, manakah yang paling menguntungkan? Cari tahu perbedaannya di bawah ini.

1.    Mekanisme Pengajuan Klaim oleh Nasabah

Reimburse dan cashless adalah metode pengajuan klaim asuransi yang berbeda. Untuk reimburse, nasabah harus melewati langkah demi langkah terlebih dahulu.

Proses pengajuan klaimnya juga tergolong sedikit sulit. Setelah semuanya beres, barulah si nasabah boleh mendapat manfaat dari produk asuransi kesehatan yang bersangkutan.

Untuk cashless, cenderung mudah dan cepat. Nasabah hanya perlu datang ke klinik dan menunjukkan kartu keanggotaannya di perusahaan asuransi kesehatan.

Setelah itu, pihak rumah sakit atau klinik akan mengecek validitas dari kartu tersebut. Layaknya kartu kredit, kartu keanggotaan nantinya akan digesek untuk mengetahui masih aktif atau tidak.

2.    Mekanisme Pembayaran yang Ditawarkan

Kedua klaim asuransi tersebut juga memiliki perbedaan pada saat pembayaran biaya perawatan di rumah sakit. Untuk sistem reimburse, si nasabah harus rela mengeluarkan sejumlah uang untuk biaya perawatan lebih dulu.

Setelah itu, ia baru mengajukan klaim kepada pihak asuransi sebagai biaya penggantian pertanggungan yang telah dibayarkan sebelumnya. Proses klaimnya memakan waktu yang sedikit lama. Untuk itu, nasabah harus bersabar menunggu.

Berbeda dengan sistem cashless yang tergolong cukup simpel. Nasabah tidak perlu lagi mengeluarkan sejumlah uang untuk biaya pengobatan dan perawatan. Semua biaya akan ditagihkan ke perusahaan asuransi. Dengan begitu, nasabah tidak perlu repot untuk mengurus biaya yang harus dibayarkan.

Walaupun keduanya berbeda, tetap memiliki kesamaan untuk batasan plafonnya. Jika batas plafon nasabah Rp 150 juta, biaya pengobatan tidak boleh lebih dari Rp 150 juta.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com