Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Tahun, KPPU Monitor Harga Komoditas Pangan

Kompas.com - 28/12/2017, 05:00 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Syarkawi Rauf mengatakan, pada akhir tahun ini pihaknya bersama dengan instansi terkait akan terus memonitor harga komoditas pangan.

Namun demikian, Syarkawi melihat pada akhir tahun ini harga komoditas pangan cenderung menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Harga pangan cenderung turun dari waktu ke waktu, karena kami di dalam tim satu sama lain berkoordinasi antar Kemendag, Kementan, kemudian ada Kapolri di situ, ada KPPU. Tim ini terus mendorong melakukan monitoring terhadap perkembangan pasokan dan harga komoditas pangan strategis," ujar Syarkawi di Megawati Institute Jakarta, Rabu (27/12/2017).

Baca juga : KPPU: Perpendek Rantai Distribusi Beras

Selain itu, lanjut Syarkawi, pihaknya juga fokus memantau pergerakan harga daging sapi segar bersama satuan tugas pangan, sebab harga daging sapi kerap mengalami lonjakan harga di akhir tahun.

"Yang terjadi apa, harga daging sapi di feedloter atau Rumah Potong Hewan (RPH) itu justru mengalami penurunan harga," jelasnya.

Dia menjelaskan, biasanya harga berat hidup sapi Rp 42.500 per kilogram, namun saat ini mencapai Rp 41.500 turun Rp 1.000.

''Kalau harga sapi hidupnya hanya Rp 41.500 per kilogram, harga sapi yang sudah potong di pasaran seharusnya Rp 110.000 sampai Rp 115.000 per kilogram," jelasnya.

Dengan ini, pihaknya akan terus mengawal, dan memastikan kementerian atau instansi terkait dapat menjamin pasokan agar harga komoditas pangan tidak melonjak.

"Mudah-mudahan tren ini terus membaik dari waktu ke waktu," pungkas Syarkawi.

Kompas TV Kepala Badan Ketahanan Pangan, Agung Hendriadi menjamin ketersediaan dan stabilitas harga pangan menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com