Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Lebih Produktif di 2018, Hindari 6 Kebiasaan Ini

Kompas.com - 02/01/2018, 07:55 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Produktif dalam bekerja berarti menjalankan pekerjaan dengan cerdas, bukan keras. Agar dapat sukses dalam karier, tentu saja bekerja dengan produktif harus menjadi tujuan.

Di tahun 2018 yang baru saja dijelang ini, ada baiknya menjadikan bekerja produktif resolusi Anda. Untuk itu, ada sejumlah hal yang harus Anda hindari agar dapat lebih produktif.

1. Memprioritaskan kerja ketimbang tidur

Menurut pendiri The Huffington Post, Arianna Huffington, tidur yang baik di malam hari dapat membantu meningkatkan produktivitas di pagi harinya. Selain itu, tidur yang berkualitas juga membuat Anda bahagia.

Akhirnya, Anda pun dapat lebih cerdas dalam mengambil keputusan dan menciptakan ide yang segar. "Ada korelasi langsung antara kurang tidur dengan inefisiensi di tempat kerja," Huffington.

2. Meletakkan ponsel di sebelah bantal

Layar LED pada ponsel pintar, tablet, dan laptop, menyinarkan cahaya biru yang dapat merusak penglihatan dan menekan produksi melatonin, hormon yang membantu mengatur siklus tidur.

Riset juga menunjukkan bahwa orang yang memiliki kadar melatonin yang rendah cenderung lebih mudah depresi. Jadi, mulai sekarang, jauhkan ponsel dari bantal atau tempat tidur Anda ketika tiba waktunya untuk istirahat.

3. Tidak sarapan pagi

Pakar gaya hidup sehat Lisa DeFazio menyatakan, sarapan adalah waktu makan yang paling penting dalam sehari. Ketika Anda bangun pagi, Anda belum makan antara 10-12 jam, sehingga sarapan adalah waktu di mana Anda kembali mengisi "baterai."

"Makan pertama Anda dalam sehari penting untuk mengaktifkan metabolisme dan mengisi kadar gula dalam darah, sehingga Anda bisa fokus dan produktif sepanjang hari," jelas DeFazio.

Ketika kadar gula dalam darah cenderung rendah, maka Anda akan menjadi lebih sulit untuk fokus dan mudah merasa lelah, tersinggung, dan tidak sabar.

4. Selalu mengecek e-mail

Dengan sambungan internet yang konstan, banyak orang cenderung berkali-kali mengecek e-mail. Parahnya, kebiasaan ini bisa membuang waktu kerja sebanyak 25 menit dan membuat Anda lebih bodoh.

Konsultan Ron Friedman menyarankan Anda mematikan ponsel dan tidak bolak-balik mengecek e-mail secara berkala. Tujuannya adalah agar Anda lebih punya banyak waktu untuk fokus bekerja.

5. Multitasking

Ada banyak orang yang meyakini bahwa mereka dapat multitasking alias mengerjakan banyak hal dalam satu waktu. Namun, sebuah riset ilmiah menemukan bahwa hanya ada 2 persen dari populasi yang dapat multitasking secara efektif.

Multitasking adalah kebiasaan buruk. Pasalnya, perhatian Anda dapat dengan mudah terpecah dan pada akhirnya menurunkan produktivitas.

6. Terlalu banyak rapat

Rapat-rapat yang sebenarnya tak perlu dilakukan dapat mengganggu produktivitas. Dengan banyaknya sarana, seperti e-mail, pesan singkat, dan video chat yang dapat diakses dengan mudah, ada baiknya rapat hanya dilakukan untuk pengenalan suatu hal, diskusi serius, atau hal lain yang harus dilakukan secara tatap muka.

Kompas TV Kembang api mewarnai buka tahun 2018.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com