Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toko Online Paling Banyak Diadukan Konsumen ke YLKI, Ini Daftarnya

Kompas.com - 19/01/2018, 17:17 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengungkapkan, situs belanja online atau e-commerce mendominasi pengaduan konsumen disamping biro perjalanan umrah sepanjang tahun 2017. 

Tahun lalu YLKI telah menerima pengaduan konsumen sebanyak 642 aduan. Dari jumlah ini pengaduan yang berasal dari toko online mendominasi dengan 101 aduan.

Menurut dia tingginya pengaduan terkait masalah belanja online karena belum adanya regulasi yang menjadi payung hukum terhadap proses belanja online.

"Karena masih lemahnya regulasi. Pemerintah belum juga sah kan RPP itu (Rancangan Peraturan Pemerintah soal Transaksi Perdagangan Melalui Sistem Elektronik), padahal itu payung untuk online," kata Tulus saat konferensi pers di Kantor YLKI, Duren Tiga, Jakarta, Jumat (19/1/2018).

Baca juga : Ini Kategori Barang yang Sering Dicicil saat Belanja Online

Sementara itu, pada bulan Desember 2017 atau saat pelaksanaan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) pengaduan konsumen kepada YLKI alami peningkatan.

Tulus mengungkapkan, selama bulan Desember, YLKI menerima 71 pengaduan dimana  33 pengaduan terkait permasalahan belanja online, jumlah itu mencapai 46 persen dari total pengaduan.

Atau meningkat 40 persen dari periode yang sama di tahun 2016 sebesar 6 persen.

"Di Harbolnas yang di gadang-gadang adalah belanja online itu, sangat signifikan pengaduannya," ujarnya.

Adapun permasalahan yang sering diadukan kepada YLKI adalah pesanan barang yang belum sampai, cacat produk, sulitnya proses pengembalian barang, hingga proses refund atau pengembalian uang.

Kurang kooperatif

Dalam menindaklanjuti aduan konsumen, Tulus mengatakan, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan perusahaan yanh diadukan oleh konsumen.

Namun demikian, komunikasi tersebut hanya berjalan satu arah dan tidak ada tindakan yang lebih jauh dari pihak perusahaan, termasuk upaya YLKI yang langsung menghubungi pimpinan atau direksi perusahan.

"Kebanyakan dari mereka hanya membalas terima kasih,"  kata Tulus.

Berdasarkan data YLKI, berikut toko online yang paling sering diadukan:

1. Lazada 18 aduan
2. Akulaku 14 aduan
3. Tokopedia 11 aduan
4. Bukalapak 9 aduan
5. Shopee 7 aduan
6. Blibli 5 aduan
7. JD.ID 4 aduan
8. Elevenia 3 aduan.

Kompas TV YLKI menilai praktik ini merupakan praktik penipuan yang bisa dikenakan pidana.



Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com