Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/01/2018, 07:03 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menceritakan seperti apa kemampuan anjing pelacak melalui simulasi di kantor pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) di Jakarta Timur, Jumat (19/1/2018) lalu. Cerita itu diunggah lewat akun Instagram Ani, @smindrawati, pada Minggu (21/1/2018).

"Pagi itu dilakukan simulasi pelacakan oleh unit K-9 DJBC sewaktu melaksanakan pelacakan pada kendaraan roda empat di Pos Pemeriksaan Lintas Batas Entikong," kata Ani dalam statusnya.

Pada simulasi tersebut, Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi berperan sebagai penumpang di dalam mobil yang ditempatkan narkoba jenis sabu, untuk kemudian dilacak oleh anjing unit K-9. Dalam penggalan video yang diunggah Ani, nampak anjing tersebut bisa mengetahui ada sabu yang disembunyikan di kursi penumpang.

Ani menyebutkan, keberadaan unit K-9 di DJBC sudah sejak tahun 1981. Anjing pada unit K-9 sampai saat ini masih menjadi pelacak yang efektif untuk menemukan barang yang mengandung unsur narkotika dan psikotropika, terutama dari indra penciumannya yang tajam.

Baca juga: Sri Mulyani Cerita Pengejaran Kurir Narkoba oleh Bea Cukai hingga ke Sungai dan Permukiman

 

Hari Jumat, 19 Januari 2018, saya hadir di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk menyaksikan demo Unit Anjing Pelacak (K-9) Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Pagi itu dilakukan simulasi pelacakan yang dilakukan oleh Unit K-9 DJBC sewaktu melaksanakan pelacakan pada kendaraan roda 4 pada Pos Pemeriksaan Lintas Batas Entikong. Selanjutnya saya juga meminta sabu tersebut diletakkan didalam mobil dengan modus yang berbeda yakni disembunyikan pada bagian kursi penumpang dan Direktur Jenderal Bea dan Cukai diminta seolah-olah sebagai penumpang dalam mobil tersebut. Untuk mendukung fungsi sebagai Community Protector terkait narkotika dan psikotropika, DJBC memiliki Unit khusus yaitu Unit Anjing Pelacak Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ( K-9 ) yang telah berdiri sejak tahun 1981. Anjing Pelacak DJBC (K-9) adalah salah satu alat pengawasan yang cukup efektif dalam mendeteksi narkotika dan psikotropika. Indera penciuman yang tajam dan sifatnya yang dinamis memungkinkan K-9 dapat dimobilisasi ke berbagai situasi dan kondisi. Seekor anjing pelacak narkotika dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan narkotika/psikotropika pada barang, badan orang, sarana pengangkut, bagian bangunan yang ada di dalam dan luar ruangan. Saat ini Bea Cukai hanya melatih K-9 dengan respon duduk (passive dog) dan respon menggaruk (aggressive dog). Namun sebagian besar yang dilatih saat ini adalah K-9 dengan respon duduk (passive dog). Tahun ini, Unit K-9 DJBC sedang mengembangkan 3 program pelatihan yaitu Container Examination Dog yang pilot projectnya di Unit K-9 Kanwil Jateng DIY, Border Dog yang pilot projectnya akan dilakukan di Unit K-9 Kanwil DJBC Kalimantan Bagian Barat serta Marine Dog yang pilot projectnya di Kantor Pusat DJBC. Penyalahgunaan narkotika dan psikotropika saat ini merupakan permasalahan nasional sehingga upaya pencegahan dan penanggulangannya harus dilakukan secara sungguh-sungguh dan berkesinambungan. Kementerian Keuangan melalui Ditjen Bea Cukai siap menghadang masuknya narkotika dengan segala daya upaya yang profesional dan senantiasa menjunjung tinggi integritas.

A post shared by Sri Mulyani Indrawati (@smindrawati) on Jan 20, 2018 at 7:20pm PST

"Seekor anjing pelacak dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan narkotika atau psikotropika pada barang, badan orang, sarana pengangkut, bagian bangunan yang ada di dalam dan luar ruangan," tutur Ani.

Untuk mengembangkan kemampuan anjing pelacak, tahun ini DJBC mengembangkan tiga program pelatihan, yaitu Container Examination Dog, Border Dog, dan Marine Dog. Pilot project program Container Examination Dog akan dilaksanakan di unit K-9 Kanwil Jawa Tengah Daerah Istimewa Yogyakarta, kemudian program Border Dog di Kanwil Kalimantan Bagian Barat, serta program Marine Dog di kantor pusat DJBC.

"Kementerian Keuangan melalui Ditjen Bea dan Cukai siap menghadang masuknya narkotika dengan segala daya upaya yang profesional dan senantiasa menjunjung tinggi integritas," ujar Sri Mulyani.

Kompas TV Pelaku diduga bagian dari jaringan internasional.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Program Kampung Nelayan Modern di Biak Diharap Bisa Tingkatkan Pendapatan Nelayan

Program Kampung Nelayan Modern di Biak Diharap Bisa Tingkatkan Pendapatan Nelayan

Whats New
Nickel Industries Targetkan Pengurangan Emisi 50 Persen pada 2035

Nickel Industries Targetkan Pengurangan Emisi 50 Persen pada 2035

Whats New
Peran AI Generatif untuk Bisnis Makin Dilirik, Jangan Lupakan soal Keamanannya

Peran AI Generatif untuk Bisnis Makin Dilirik, Jangan Lupakan soal Keamanannya

Whats New
Akuisisi Bisnis Konsumer Citi Rampung, Bos UOB Indonesia: Kami Berharap Dapat Tumbuh Lebih Cepat...

Akuisisi Bisnis Konsumer Citi Rampung, Bos UOB Indonesia: Kami Berharap Dapat Tumbuh Lebih Cepat...

Whats New
Wacana 3 Stasiun Kereta Cepat Whoosh Jarak Berdekatan di Bandung

Wacana 3 Stasiun Kereta Cepat Whoosh Jarak Berdekatan di Bandung

Whats New
Warga Kepri, Penukaran Uang Logam yang Ditarik BI Bisa Dilakukan di Bank Umum

Warga Kepri, Penukaran Uang Logam yang Ditarik BI Bisa Dilakukan di Bank Umum

Whats New
TikTok Shop Bakal Gandeng Tokopedia, Mendag Zulhas: Boleh Dong...

TikTok Shop Bakal Gandeng Tokopedia, Mendag Zulhas: Boleh Dong...

Whats New
Optimalkan Kinerja, Chubb Life Indonesia Perkuat Layanan Digital

Optimalkan Kinerja, Chubb Life Indonesia Perkuat Layanan Digital

Whats New
Pengertian Pertumbuhan Ekonomi, Perhitungan, dan Faktor Penentunya

Pengertian Pertumbuhan Ekonomi, Perhitungan, dan Faktor Penentunya

Whats New
Pengguna LRT Palembang Hampir Mencapai 4 Juta Tahun Ini

Pengguna LRT Palembang Hampir Mencapai 4 Juta Tahun Ini

Whats New
Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Kemenkeu Optimalkan Kinerja Penyerapan APBN 2024 

Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Kemenkeu Optimalkan Kinerja Penyerapan APBN 2024 

Whats New
Faktor yang Menentukan dalam Proses Pembangunan Ekonomi

Faktor yang Menentukan dalam Proses Pembangunan Ekonomi

Whats New
Ramalan Ekonom, 10 hingga 20 Tahun Lagi Semua Bank Bakal Jadi Digital

Ramalan Ekonom, 10 hingga 20 Tahun Lagi Semua Bank Bakal Jadi Digital

Whats New
Buka Pertemuan Tingkat Menteri Ke-59 ICC, Mendag Zulhas Dorong Industri Kelapa Berkelanjutan

Buka Pertemuan Tingkat Menteri Ke-59 ICC, Mendag Zulhas Dorong Industri Kelapa Berkelanjutan

Whats New
ADB Bakal Biayai Percepatan Pensiun Dini PLTU di Indonesia

ADB Bakal Biayai Percepatan Pensiun Dini PLTU di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com