Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunggu Hasil Rapat The Fed, Harga Emas Berpotensi Turun

Kompas.com - 01/02/2018, 15:57 WIB

KOMPAS.com - Pergerakan harga emas dunia diperkirakan akan bergantung hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC). Sebab, komoditas ini sensitif terhadap suku bunga.

Skenarionya, jika tidak ada sinyal tegas terkait kenaikan Fed funds rate tahun ini, harga emas berpotensi naik. Sebaliknya, jika indikasi suku bunga AS naik makin kuat, harga emas akan tertekan.

Walaupun begitu, sejumlah analis berpendapat harga emas masih berpotensi menguat. Sebelumnya, harga emas kembali menguat setelah turun di awal pekan ini.

Pada Rabu (31/1/2018), harga emas kontrak pengiriman April 2018 di Commodity Exchange melesat 0,23 persen ke level 1.343,10 dollar AS per ons troi. Namun dalam sepekan, harganya masih turun 1,34 persen.

Baca juga : Harga Emas Menuju 1.400 Dollar AS Per Ons Troi dalam 2 Minggu

Membaiknya pertumbuhan ekonomi AS bisa menjadi sinyal kenaikan suku bunga AS kian dekat. Hal itu bisa mendorong penguatan dollar AS. Dengan demikian, harga emas akan tertekan.

"Sekarang emas masih wait and see hasil pertemuan FOMC," kata analis Monex Investindo Futures Azhar Fauzi Noor, seperti dikutip dari Kontan.co.id. Tambah lagi, jika data-data ekonomi AS membaik, sentimen bagi emas akan menguat.

Alwi Asegaff, analis Global Kapital Investama Berjangka, meyakini, kenaikan suku bunga AS kemungkinan baru terjadi pada Maret.

Kini pelaku pasar masih menanti bagaimana kepemimpinan Jerome Powell yang bakal menggantikan Janet Yellen di The Fed. Sosok Powell dikenal lebih berhati-hati dan cenderung membuat keputusan dovish.

Alwi memprediksi harga emas hari ini bergerak antara 1.332 dollar AS-1.351 dollar AS per ons troi. Sedangkan Azhar memprediksi sepekan ke depan emas bakal bergerak antara 1.360 dollar AS-1.365 dollar AS per ons troi.

Berita ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Waspadai potensi penurunan harga emas" pada Kamis (1/2/2018)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com