Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenius, Mengelola Keuangan dengan Amplop Digital ala Zaman Now

Kompas.com - 04/02/2018, 10:50 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak cara untuk mengatur keuangan agar pengeluaran dapat dikendalikan dengan baik. Zaman dahulu, penghasilan yang dimiliki ditempatkan di berbagai amplop, ibarat pos-pos yang berbeda sesuai peruntukan pengeluarannya.

Akan tetapi, saat ini pengelolaan keuangan dapat dilakukan dengan adanya inovasi digital. Digital Banking Value Proposition and Product Head PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Irwan Sutjipto Tisnabudi menjelaskan, kebutuhan dan keinginan seseorang kian beragam.

"Mulai dari hal-hal mendasar seperti makanan, pakaian, traveling, hingga tujuan jangka panjang seperti pendidikan anak dan tempat tinggal," kata Irwan dalam talkshow Jenius: Cara Pintar Atut Finansial, kerja sama BTPN dengan Kompas.com di Jakarta, Jumat (2/2/2018).

Menurut Irwan, semua kebutuhan dan keinginan tersebut memiliki konsekuensi finansial. Dengan demikian, dibutuhkan pengelolaan finansial yang tepat.

Baca juga: BTPN: Agen Laku Pandai Itu Harus "Happy"

Dengan latar belakang ini, BTPN menghadirkan Jenius, produk tabungan berbasis digital. Nasabah tak hanya bisa menabung, tapi juga mengatur limit kartu, blokir dan buka blokir kartu, serta manajemen keuangan dengan smartphone.

"Jenius menghadirkan berbagai fitur unik untuk mengelola keuangan penggunanya," jelas Irwan.

Ia menjelaskan, beberapa fitur di antaranya adalah In & Out, yakni nasabah dapat melihat, menelusuri, dan mengunduh sejarah transaksi, dan bisa menentukan filter berdasarkan tipe, kategori, rentang waktu, dan besarnya transaksi. Kemudian, ada pula Card Center yang memungkinkan pengguna memiliki 4 kartu debit fisik dan 1 e-card dengan limit dan batas transaksi masing-masing kartu yang dapat diatur sendiri.

"Fitur ini didesain sedemikian rupa sehingga memungkinkan pengguna untuk mengatur berbagai pengeluaran dengan mengalokasikan pengeluaran tersebut ke dalam beberapa kartu debit," tutur Irwan.

Ada pula fitur Save It, yang memungkinkan pengguna mengalokasikan dana tabungan dan kebutuhan sehari-hari. Fitur ini terbagi atas Flexi Saver, Dream Saver, dan Maxi Saver.

Jenius diperuntukkan bagi nasabah berusia 17-50 tahun yang akrab dengan dunia digital alias digital savvy. Irwan menyatakan, saat ini Jenius telah memiliki 350.000 pengguna.

Kompas TV Sumitomo Financial sudah memiliki saham BTPN sebesar 40 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com