Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Milenial, Jadikan Investasi sebagai Gaya Hidup

Kompas.com - 06/02/2018, 20:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Generasi milenial dikenal tak hanya dekat dengan perkembangan teknologi, namun juga senang bergaul dan berbagai pengalaman di media sosial.

Gaya hidup seperti berwisata, makan di kafe atau restoran mewah tanpa sadar membuat generasi ini terjebak dalam situasi keuangan sulit.

Agar terhindar dari kesulitan finansial, menyisihkan pendapatan harus menjadi bagian dari gaya hidup generasi milenial. Hal ini sebaiknya dilakukan sedini mungkin agar hasilnya dapat dipetik nanti ketika masa pensiun tiba.

Edward Lubis, Presiden Direktur Bahana TCW Investment Management, menyarankan agar generasi milenial, termasuk mereka yang baru masuk kerja (first time jobber) menjadikan investasi sebagai gaya hidup.

Baca juga : Dua Panduan untuk Generasi Milenial di Tengah Pertumbuhan Ekonomi

 

Investasi itu perlu menjadi bagian gaya hidup kaum muda agar mereka tetap bisa bergaya tanpa harus kesulitan finansial,” kata Edward dalam pernyataan resmi, Selasa (6/2/2018).

Cara paling mudah dan murah untuk berinvestasi adalah dengan menabung reksa dana secara berkala. Dengan reksa dana, generasi milenial bisa memiliki beberapa portofolio aset, tanpa harus mengeluarkan uang yang besar.

Adapun bagi para calon investor yang ingin memulai investasi di reksa dana, tetapi belum menetapkan tujuan investasi dalam jangka panjang, Edward merekomendasikan agar mereka bisa mencoba berinvestasi di reksa dana pasar uang.

Reksa dana pasar uang merupakan produk investasi yang memiliki risiko paling rendah di antara produk reksa dana lainnya serta memberikan imbal hasil lebih tinggi dibandingkan dengan bunga yang didapat dengan menyimpan uang di deposito perbankan.

Baca juga : Milenial, Lebih Pilih Investasi atau Ganti Smartphone?

Di usia produktif sebaiknya memilih produk reksa dana yang risikonya lebih tinggi. Walaupun di saat Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) turun, risiko itu masih bisa tertutup dengan pendapatan yang diperoleh setiap bulan.

"Sebaliknya, ketika IHSG naik, reksa dana saham bisa memberi return yang jauh lebih tinggi ketimbang produk reksa dana pasar uang, obligasi, dan campuran,” tutur Direktur Riset dan Investasi Bahana TCW Investment Management Soni Wibowo.

Reksa dana juga memiliki keunggulan lainnya dibandingkan deposito, yaitu pencairan produk yang lebih cepat dan mudah. Keunggulan ini sejalan dengan gaya hidup generasi milenial yang cepat dan dinamis.

Bahana TCW Investment Management mengelola sejumlah produk reksa dana, antara lain reksa dana pasar uang yakni Bahana Dana Likuid dan Bahana Likuid Syariah.

Baca juga : Generasi Milenial Topang Industri Digital Nasional

 

Apabila ingin mendapatkan imbal hasil lebih tinggi, generasi milenial dapat mencoba membeli produk reksa dana saham atau obligasi.

Kompas TV Benarkah prediksi yang menyebut generasi milenial akan menjadi gelandangan karena tak mampu membeli rumah?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com