Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naik 21,01 Persen, Penyaluran Kredit BTN Capai Rp 198,99 Triliun pada 2017

Kompas.com - 13/02/2018, 15:15 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk melaporkan penyaluran kredit pada tahun 2017 sebesar Rp 198,99 triliun.

Capaian tersebut tumbuh 21,01 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 164,44 triliun.

"Pertumbuhan kredit tersebut berada di atas rata-rata industri perbankan nasional. Per Desember 2017, kredit perbankan nasional hanya tumbuh di level 8,2 persen (yoy)," kata Direktur Utama BTN Maryono dalam konferensi pers di Menara BTN, Selasa (13/2/2018).

Maryono menuturkan, kredit perumahan masih mendominasi komposisi penyaluran kredit BTN sepanjang tahun 2017. Persentasenya adalah mencapai 90,07 persen dari total penyaluran kredit perseroan.

Per Desember 2017, kredit perumahan yang disalurkan BTN pun naik 21,14 persen (yoy) menjadi Rp 179,22 triliun. Pada periode yang sama tahun lalu, perseroan menyalurkan kredit perumahan sebesar Rp 147,94 triliun.

Di segmen kredit perumahan, kredit pemilikan rumah (KPR) BTN juga tercatat tumbuh 23,26 persen (yoy) dari Rp 117,3 triliun per akhir 2016 menjadi Rp 144,58 triliun pada tahun 2017.

Dengan penyaluran tersebut, maka BTN masih menguasai pasar KPR dengan pangsa pasar mencapai 36,3 persen.

Adapun di segmen KPR subsidi, BTN pun memimpin dengan pangsa pasar mencapai 95,42 persen. Data Bank Indonesia (BI) menyebut, pertumbuhan KPR dan KPA industri perbankan nasional mencapai 11,4 persen (yoy).

Menurut Maryono, KPR subsidi mencatat laju pertumbuhan tertinggi, yakni 32,45 persen (yoy) dari Rp 56,83 triliun pada tahun 2016 menjadi Rp 75,27 triliun pada 2017.

KPR nonsubsidi juga tercatat tumbuh 14,62 persen (yoy) menjadi Rp 69,3 triliun pada akhir 2017 dari Rp 60,46 triliun pada akhir 2016.

Kredit konstruksi yang disalurkan BTN juga tumbuh 18,98 persen (yoy) dari Rp 21,92 triliun pada akhir 2016 menjadi Rp 26,08 triliun pada 2017. Adapun kredit non-perumahan BTN juga tercatat tumbuh 19,78 persen (yoy) dari Rp 16,49 triliun pada tahun 2016 menjadi Rp 19,76 triliun pada 2017.

"Kenaikan ditopang peningkatan kredit konsumer sebesar 1,59 persen (yoy) menjadi Rp 4,81 triliun dan kredit konsumer sebesar 27,12 persen (yoy) menjadi Rp 14,95 triliun pada akhir 2017," ungkap Maryono.

Adapun rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) BTN pada tahun 2017 tercatat sebesar 2,66 persen (gross) dan 1,66 persen (nett). Angka tersebut turun dibandingkan 2,84 persen (gross) dan 1,85 persen (nett) pada tahun sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com