Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalimantan Barat Target Produksi 1,6 Juta Ton Beras pada 2018

Kompas.com - 21/02/2018, 05:00 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com - Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) menargetkan produksi beras sebanyak 1,6 juta ton dari pertanian di seluruh wilayah kabupaten dan kota yang ada di Kalimantan Barat pada tahun ini. 

Penetapan target tersebut disampaikan kepala Dinas Pertanian Kalimantan Barat Heronimus Hero usai Rapat Koordinasi Upsus Padi, Jagung dan Kedelai serta Serap Gabah Petani Tahun 2018 yang diselenggarakan di Hotel Golden Tulip, Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (20/2/2018).

"Untuk Kalbar target kita tahun ini 1,6 juta ton. Pada tahun 2017 kemarin, kita surplus dan mencapai hasil produksi 1,5 juta ton," ungkap Hero.

Hero menambahkan dalam kurun dua tahun terakhir terjadi peningkatan hasil produksi yang cukup baik yaitu dari 1,3 juta ton pada tahun 2016 meningkat menjadi 1,5 juta ton pada tahun 2017.

Baca juga : Kementan Klaim HET akan Stabilkan Produksi Beras Nasional

"Ada peningkatan sebanyak 200.000 ton hasil produksi dari tahun sebelumnya, sehingga untuk tahun ini kita targetkan meningkat lagi dan bertambah 100.000 ton menjadi 1,6 juta ton," jelasnya.

Target panen padi tersebut berdasarkan perhitungan dari jumlah luasan lahan pertanian yang mencapai 600.000 hektar, yang menggunakan benih padi sebanyak lebih dari 50.000 ton.

"Satu hektar rata-rata menggunakan benih sebanyak 25 kilogram, sehingga untuk jumlah seluas itu kita membutuhkan diatas 50.000 ton benih yang sudah disiapkan dalam program pemerintah," ucapnya.

Terkait adanya ekspor beras ke negara Malaysia pada bulan Oktober 2017 yang lalu, Hero mengatakan bahwa hal tersebut merupakan dampak dari meningkatnya hasil pertanian di Kalbar yang mencapai surplus.

Menambah Luas Tanam

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Kementerian Pertanian Momon Rusmono mengatakan rapat koordinasi yang ia hadiri tersebut membahas beberapa hal terkait dengan upaya meningkatkan hasil produksi pertanian khususnya di Kalbar, salah satunya adalah menambah luas tambah tanam (LTT).

Berdasarkan hasil evaluasi dalam rapat tersebut, tercatat dari Oktober 2017 hingga Januari 2018 Kalbar mengalami surplus luas lahan mencapai 12.000 hektar.

"Tadi hasil evaluasi untuk Oktober hingga Januari, Alhamdulillah Kalbar LTT Nya surplus diatas 12.000 hektar, dari tahun 2017 yang luas nya 215.000 hektar menjadi 227.000 hektar pada tahun 2018 ini," ungkap Momon.

Selain membahas masalah LTT, sambung Momon, rapat koordinasi tersebut juga membahas bagaimana mengoptimalkan alat dan mesin pertanian terutama traktor serta combine harvester dalam rangka mendukung produksi beras di Kalbar.

Kompas TV Warga Ogan Ilir, Sumatera Selatan menanam padi di halaman rumah dengan menggunakan media tanah yang dimasukkan dalam kantong plastik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com