Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Buat Paspor Jepang dan Singapura Paling Diterima di Seluruh Dunia?

Kompas.com - 01/03/2018, 14:15 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - Pemilik paspor Jepang dan Singapura per Februari 2018 tercatat sebagai yang paling banyak memiliki akses bebas visa, yakni ke 180 negara di seluruh dunia.

Menurut Henley Passport Index yang dikeluarkan lembaga pemeringkat internasional di bidang travel, Henley & Partners, faktor pendorong hal tersebut di antaranya keamanan negara hingga kondisi perekonomian.

"Kedua negara itu dinilai memiliki kekuatan ekonomi yang baik dan warganya kebanyakan fokus pada bisnis serta peningkatan aktivitas investasi," kata Dr Parag Khanna, peneliti senior asal National University of Singapore yang fokus pada kajian mengenai Asia dan globalisasi.

Pernyataan itu disampaikan melalui keterangan tertulis Henley & Partners kepada Kompas.com pada Kamis (1/3/2018).

Baca juga : Henley Passport Index, Singapura dan Jepang Peringkat Pertama, Indonesia ke-69

Khanna menjelaskan, Jepang sejak lama dikenal sebagai negara yang maju dan merupakan salah satu yang terbesar dalam perekonomian global.

Menurut dia, hal itu tidak lepas dari peranan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe yang menerapkan konsep pengelolaan ekonomi negaranya, belakangan dikenal dengan istilah "Abenomics".

Sementara Khanna melihat Singapura sebagai negara yang menjadi gerbang investasi di kawasan Asia Tenggara. Bahkan, semakin ke sini, Singapura dianggap memiliki peranan penting untuk kawasan Asia secara keseluruhan.

Managing Partner of Henley & Partners Singapore and Head of Southeast Asia, Dominic Volek, mengungkapkan Jepang dan Singapura menempati peringkat pertama dalam Henley Passport Index secara global.

Baca juga : Henley Passport Index, Indonesia Duduki Peringkat ke-72 Dunia

Negara Lain

 

Ada beberapa negara lain di Asia yang dilihat berpotensi menjadi seperti Singapura dan Jepang, yaitu Malaysia serta Korea Selatan.

"Korea Selatan sudah mulai menyalip Australia dan Selandia Baru, di mana masing-masing negara tersebut menunjukkan kekuatan ekonominya dan kegiatan perekonomian lintas negara, seperti Malaysia yang merambah ke Asia sampai Afrika," tutur Volek.

Dia memperkirakan, dalam beberapa tahun ke depan, pemilik paspor asal negara-negara di Asia akan semakin punya akses bebas visa ke banyak negara, seiring dengan stabilnya pemerintahan dan perekonomian mereka.

Hal itu dapat dicapai jika negara di Asia semakin gencar melakukan ekspansi bisnis yang didukung dengan kebijakan pemerintah.

Baca juga : Ganti Paspor Cukup Lampirkan E-KTP dan Paspor Lama

Negara yang dimaksud termasuk Indonesia, di mana paspor Indonesia kini menempati peringkat ke-69 secara global dan memiliki akses bebas visa ke 70 negara.

Volek menyebut, progress Indonesia dalam Henley Passport Index sangat baik dan termasuk negara yang paling cepat naik peringkat di Asia Tenggara, yang pada Januari 2018 masih menduduki peringkat ke-72.

Kompas TV Syarat Rp 25 Juta Bikin Paspor Baru Dicabut
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Whats New
Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Whats New
BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

Whats New
Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Whats New
Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Whats New
Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com