Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemalsuan Identitas untuk Kredit CRV, Rupiah Melemah Berlebihan, 5 Berita Populer

Kompas.com - 02/03/2018, 05:47 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah kasus yang menimpa Renaldy Bosito Martin membuat kita semua terkejut, sebab bank bisa dengan mudahnya "kecolongan" dan memberikan kredit dua mobil yakni CRV dan Yaris kepada pemalsu identitas Renaldy. Bank tersebut adalah Bank Sinar Mas.

Renaldy baru tahu identitasnya telah dipalsukan dan disalahgunakan saat si pemalsu hendak membeli mobil yang ketiga, Toyota Fortuner.

Berdasarkan cerita korban, ada pihak lain yang menggunakan nama, tanggal lahir yang sama dengannya dengan KTP dan NPWP-nya, tetapi identitas istri berbeda. Inilah yang memantik kecurigaan pihak bank.

Baca juga : Pria Ini Palsukan Identitas Orang Lain buat Kredit Mobil CRV dan Yaris

Tampaknya, penggunaan kartu tanda penduduk (KTP) elektronik atau e-KTP belum menghilangkan praktik pemalsuan identitas.

Salah satu temuan Polri, pemalsuan KTP dilakukan oleh sindikat pembobol anjungan tunai mandiri (ATM). Dari kasus pembobolan ATM tersebut, satu pelaku bisa punya 100 e-KTP.

Sampai saat ini ada 20 juta masyarakat yang belum mau datang untuk mengurus e-KTP. Hal itu membuat data kependudukan mereka belum terekam.

Di sisi lain, yang sudah terekam dengan baik datanya pun bisa dipalsu pihak lain untuk dijadikan alat pengajuan kredit, seperti pada kasus Renaldy. 

Baca juga : Polisi Selidiki Kasus Pemalsuan Identitas untuk Kredit CRV dan Yaris

Dua hal yang patut kita pelajari yakni, bahwa memang saat ini banyak institusi yang meminta data KTP dan NPWP yang datanya bisa saja bocor atau dimanfaatkan pihak lain yang berniat jahat. Kita bisa saja menjadi korban berikutnya.

Kedua, dari institusi perbankan juga memiliki analis kredit yang kurang teliti sehingga data palsu bisa lolos dari pertimbangan.

Selain berita pemalsuan identitas, berita mengenai pelemahan rupiah yang sudah mencapai Rp 13.800 juga disorot pembaca kanal ekonomi Kompas.com. BI pun menilai pelemahan tersebut sudah berlebihan.

Baca juga : Pelemahan Rupiah, Apa Dampaknya bagi Bank?

Berikut lima berita populer di kanal ekonomi Kompas.com pada Kamis (1/3/2018) yang bisa Anda baca kembali pada pagi ini.

1. Kasus Pemalsuan Identitas untuk Kredit CRV, Ini Kata OJK

Terkait hal ini, Deputi Komisioner Pengaturan dan Pengawasan Terintegrasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Y Santoso Wibowo mengatakan, OJK telah melakukan pengawasan kepada perbankan dengan baik.

OJK sebut Santoso, melihat pula kondisi sistem yang ada di bank. "Lalu misalnya kredit-kredit yang sudah lunas di-filing (dokumenkan) dengan baik atau tidak," jelas Santoso di kantornya di Jakarta, Kamis (1/3/2018).

Selain itu, OJK juga melakukan penilaian terhadap sistem pengendalian internal bank. Menurut Santoso, dokumen-dokumen terkait nasabah atau kredit tidak bisa dibuka oleh sembarang orang.

Baca juga : Kasus Pemalsuan Identitas untuk Kredit CRV, Ini Kata OJK

Halaman:


Terkini Lainnya

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com