Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Pelemahan Rupiah Akibat Kondisi Ekonomi Global

Kompas.com - 08/03/2018, 11:53 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak pekan lalu, nilai tukar rupiah cenderung mengalami pelemahan yang cukup signifikan. Bahkan, nilai tukar rupiah sempat pula menyentuh level Rp 13.800 per dollar AS.

Terkait hal ini, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo menyatakan, bank sentral terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

BI, imbuh Agus, secara konsisten dan berhati-hati merespons dinamika pergerakan nilai tukar rupiah yang sedang berlangsung untuk memastikan stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan tetap terjaga.

"Respons Bank Indonesia ditempuh untuk mengelola dan menjaga fluktuasi (volatilitas) nilai tukar rupiah agar tetap sejalan dengan kondisi fundamental makroekonomi domestik, dengan juga memperhatikan dinamika pergerakan mata uang negara lain," kata Agus dalam keterangan tertulis, Kamis (8/3/2018).

Baca juga : Rupiah Melemah, Darmin Sebut Tidak Perlu Khawatir soal Utang

Dengan perekonomian Indonesia yang semakin terintegrasi dengan sistem keuangan global, imbuh Agus, dinamika nilai tukar rupiah saat ini merupakan dampak langsung dari kondisi ekonomi global yang terus mengalami pergeseran.

Kebijakan moneter global saat ini, khususnya di Amerika Serikat (AS), tengah memasuki era peningkatan suku bunga dan rezim kebijakan fiskal yang lebih ekspansif.

Dampak dari kebijakan ekonomi AS tersebut berpengaruh terhadap perekonomian di seluruh negara, termasuk Indonesia, yang antara lain tercermin pada dinamika pergerakan mata uang negara-negara di dunia.

"Namun demikian, BI meyakini bahwa dengan ketahanan perekonomian Indonesia saat ini, yang didukung oleh jalinan koordinasi Bank Indonesia dan pemerintah yang semakin kuat, perekonomian Indonesia mampu menghadapi tantangan dari berbagai pergeseran ekonomi global tersebut," ungkap Agus.

Baca juga : Stabilisasi Rupiah, Cadangan Devisa RI Merosot Jadi 128,06 Miliar Dollar AS

BI, tutur Agus, akan tetap berada di pasar secara terukur untuk mengawal terciptanya stabilitas rupiah. Sehingga, kepastian dan keyakinan masyarakat terhadap perekonomian nasional tetap terjaga dengan baik.

Kompas TV Presiden mengingatkan stabilitas nilai tukar diperlukan untuk menjaga daya saing Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com