Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Bandara Morowali Tingkatkan Konektivitas Masyarakat Sulawesi Tengah

Kompas.com - 15/03/2018, 10:03 WIB
Kurniasih Budi

Penulis

Keberadaan Bandara Morowali ternyata amat dinantikan masyarakat setempat. Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Morowali Jafar Hamid, transportasi udara yang cepat diperlukan oleh masyarakat Morowali untuk menuju kota-kota besar terdekat mengingat jarak yang sangat jauh.

Dari Morowali ke Palu, masyarakat mesti menempuh perjalanan sejauh 520 kilometer yang membutuhkan waktu 11 hingga 12 jam dengan mobil. Sedangkan, jarak dari Morowali ke Poso dan Kendari lebih dari 300 kilometer yang bisa ditempuh 7 hingga 8 jam dengan mobil.

"Kalau naik pesawat, waktunya hanya 30 menit sampai satu jam perjalanan. Jadi masyarakat di sini sangat antusias kalau ada penerbangan,” ujar Jafar.

Tingginya minat masyarakat terbukti dengan antrian panjang saat penerbangan carter Transnusa mulai beroperasi pada akhir 2017. Calon penumpang mesti memesan tiket seminggu sebelum perjalanan. Pesawat yang digunakan berjenis ATR 42 dengan kapasitas 42 kursi.

Fasilitas pendukung

Pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali juga telah menyiapkan segala fasilitas pendukung, jika Bandara Morowali diresmikan dan beroperasi secara komersial. Angkutan darat lanjutan dari bandara menuju kota Morowali yang jaraknya sekitar 50 kilometer telah tersedia.

Selain itu, pemerintah daerah telah melakukan pembebasan lahan untuk pengembangan bandara. Salah satunya, pembebasan lahan untuk landasan pacu sehingga bisa diperpanjang mencapai 2.200 meter. 

Pemerintah Kabupaten Morowali juga sudah mengusulkan nama yakni Bandara Maleo. Nama itu merujuk pada nama burung langka yang endemik wilayah Morowali.

Dengan dibukanya bandara itu, Jafar optimistis perekonomian Morowali yang ditopang dari sektor pertambangan, pertanian, kelautan dan pariwisata akan lebih berkembang lagi.

Bandara Morowali berada di lahan seluas 158 hektar. Bandara ini mempunyai panjang landasan pacu berukuran 1.050 meter x 30 meter, apron 80 meter x 70 meter, dan taxiway 192 meter x 18 meter.

Bandara Maleo, di Morowali, Sulawesi Tengah, saat kunjungan kerja bersama Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Selasa (27/2/2018).KOMPAS.com/MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Bandara Maleo, di Morowali, Sulawesi Tengah, saat kunjungan kerja bersama Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Selasa (27/2/2018).

Bandara juga memiliki gedung terminal seluas 1000 meter persegi dengan kapasitas pelayanan untuk 100 orang. Di dalam gedung terminal terdapat fasilitas dua gerbang X-ray, dua unit conveyor belt (band berjalan) untuk bagasi penumpang keberangkatan dan kedatangan serta dua unit konter check-in.

Selain itu, bandara juga dilengkapi beberapa gedung lain seperti gedung perkantoran dan gedung fasilitas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK).

Menurut Kepala Satuan Kerja Bandara Morowali, Iskandar, saat ini tengah dilakukan perpanjangan runway sepanjang 450 meter yang diharapkan selesai pada Maret hingga April tahun ini.

“Dengan demikian panjang runway nantinya menjadi 1.500 meter dan bisa melayani penerbangan pesawat yang lebih besar yaitu ATR 72. Saat ini sudah ada dua maskapai yang berminat membuka penerbangan ke sini dengan menggunakan pesawat tersebut, yaitu Garuda Indonesia dan Wings Air,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com