Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Ajak Masyarakat Investasi di SBN

Kompas.com - 24/03/2018, 12:53 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengajak masyarakat untuk mulai berinvestasi pada instrumen Surat Berharga Negara (SBN).

Hal itu dilakukan untuk menjawab kekhawatiran berbagai pihak tentang kepemilikan asing yang mendominasi total SBN sehingga dapat menimbulkan capital outflow dan mengancam stabilitas perekonomian.

"Kami masih perlu mengembangkan terus pendalaman pasar dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembelian obligasi negara maupun korporasi," kata Sri Mulyani melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Jumat (23/3/2018).

(Baca juga: Kepemilikan Asing di SBN Diprediksi Terus Meningkat)

Sebelumnya, Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menyebut dominasi kepemilikan asing pada SBN telah berlangsung sejak 2014 hingga Juni 2017. Total kepemilikan asing tersebut tercatat mencapai 39,5 persen dari total SBN.

Menanggapi hal itu, Sri Mulyani memaparkan bahwa secara umum jumlah investor ritel yang membeli SBN memang meningkat setiap tahun, terutama sejak diterbitkannya SBN ritel tahun 2006.

Peningkatan tersebut mencatatkan 16.561 jumlah investor ritel dalam negeri untuk tahun 2016 menjadi 83.662 pada 2016.

(Baca juga: Utang Jatuh Tempo "Menggunung", Investor Asing Masih Tertarik Beli SBN)

Pada 2018, pertumbuhan jumlah investor ritel pemegang SBN semakin tinggi, dari data terakhir tercatat sebanyak 501.713. Porsi pemegang SBN individual ada yang berusia di bawah 25 tahun baru sekitar 3 persen.

"Ibu rumah tangga juga telah mengenal dan berinvestasi pada SBN, sekitar 13 sampai 16 persen," tutur Sri Mulyani.

Selain mengimbau partisipasi dalam investasi SBN, pemerintah juga berupaya melakukan diversifikasi instrumen utang. Hal tersebut dilakukan agar partisipasi masyarakat dalam pasar keuangan semakin dalam dan tebal, sehingga stabilitas ekonomi bisa terjaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com